Bab 18

8.8K 1.1K 54
                                    

Adrenalin kini sedang duduk manis di kursi yang ada di balkon kamarnya sambil membaca buku di temani dengan segelas teh hangat dan cookies kesukaan nya. Tidak ada Levina yang biasa nya duduk di depannya, entahlah kemana perginya pelayannya itu mungkinkah pelayan nya itu masih sakit?

Adrenalin mendesah lelah, mau sampai kapan dirinya di dalam kamarnya ini. Kalian mau tau sudah berapa hari gadis itu di kamar ini. Sudah 1 Minggu woyy, dirinya tidak diizinkan Nicholas untuk keluar kamar sampai dirinya sembuh total.

Sembuh total apanya?

Dirinya ini bukan lagi sembuh total tapi sudah sehat sentosa, tunangan nya itu sangat posesif tapi Adrenalin suka hehehe:)

Dirinya tidak bisa keluar secara diam-diam sebab tangan kanan tunangannya yaitu Canon Waiz, 24 jam selalu mengawasinya. Adrenalin bertanya-tanya apa tidak ada pekerjaan atau urusan pribadi yang di miliki manusia satu itu?

Haiih~

Menyebalkan!

Adrenalin menaruh buku yang habis di bacanya di atas meja gadis itu beranjak dari kursinya, memegang pagar pembatas Adrenalin menatap langit malam yah indah, hari ini bintang tidak tidak ada yang muncul barang satupun.

Adrenalin ingin kembali masuk kedalam kamarnya namun angin yang begitu keras membuatnya hampir terjatuh dari balkon kamarnya ke bawah sana jika saja Canon tangan kanan tunangannya itu tidak menahannya. Adrenalin bergidik ngeri jika saja dirinya jatuh pasti anggota tubuhnya sudah berceceran dimana-mana.

Jdaaarrr!?!

Petir menyambar kesana kemari membuat Adrenalin reflek menutup telinganya, di sana tepatnya di atas langit alam seperti sedang mengamuk. Angin berhembus sangat keras di sertai dengan anak panah dimana-mana.

"Yang Mulia sebaiknya Yang Mulia masuk kedalam, disini bahaya Yang Mulia." Ucap Canon sopan.

Adrenalin tidak mendengarkan, gadis itu melihat di atas langit entah bagaimana bisa hatinya tergerak untuk melihat apa yang terjadi di atas sana namun akal sehatnya menolak itu. Hati seperti memohon memintanya untuk segera ke sana dan itu membuat firasat nya semakin buruk.

Adrenalin frustasi dirinya ingin segera masuk kedalam kamar mengikuti akal sehatnya namun hatinya menolaknya, Canon bahkan saat ini sedang mati-matian membujuk tunangan tuannya ini untuk masuk.

Akhirnya Adrenalin kalah juga dengan akal sehatnya gadis itu mengikuti hati nya. Mata yang tadinya berwarna biru safir berubah menjadi warna emas, sepasang sayap berwarna putih tulang muncul di punggung nya. Terlihat sangat indah dan anggun, aura penguasa mengguar begitu saja dari dalam tubuhnya.

Huruf N yang ada di keningnya berubah menjadi sosok Nicholas lalu masuk kedalam tubuhnya dan setelahnya ribuan senjata alat tempur nberbeda jenis mulai dari busur, tombak, pedang, katana, samurai, perisai, tongkat sihir, Kampak, dan masih banyak lagi muncul di belakang Adrenalin.

Canon tidak bisa mendekat sebab tekanan yang di berikan Adrenalin padanya seperti seper empat dari tekanan Tuan nya yang sangat mengerikan.

Gaun tidur Adrenalin berubah menjadi gaun merah yang sangat indah dan elegan, gaun yang hanya ada satu di dunia ini, gaun yang tidak bisa di hancurkan oleh senjata apapun mau pun sihir. Gaun yang siapapun kenakan akan membuat semua makhluk di dunia yang melihatnya akan tunduk saat itu juga, dan jangan lupakan Mahkota merah berlapis batu Noir membuat aura penguasa Adrenalin semakin kental

"Phoenix." Panggil Adrenalin lembut, wajah penuh kasih sayang muncul di wajah cantik yang bisa menghancurkan satu daratan itu

Di depan Adrenalin perlahan-lahan muncul butiran-butiran merah yang mulai bersatu membentuk seekor burung yang menjadi lambang Keluarga Valencia.

PEMERAN FIGURANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang