SEBAGIAN CERITA AKAN DIPRIVAT JADI FOLLOW DULU BARU BISA BACA
Terimakasih untuk para readers yang sudah menyempatkan diri untuk membaca cerita ku.
Maaf kalo masih ada taypo tollong di benerin!!
JANGAN LUPA KASIH BINTANG DAN KOMEN YA, TERIMAKASIH PARA READERS ♡♡♡
Happy Reading Semoga Kalian suka!!
**♡**
"Dari sini gue belajar, bahwa tidak semua perpisahan menyedihkan. Contoh-nya guru Matematika yang pergi meninggalkan kelas. Itu tidak menyedihkan, kan?"
-Rizal**♡**
Pagi ini pukul setengah tujuh pagi, seorang gadis cantik dengan seragam abu abunya sedang duduk di kursi paling depan. Pagi ini Putri memilih berangkat sekolah lebih pagi, entah apa alasannya.
Sebenarnya, kedua orang tua Putri menyuruhnya untuk izin sekolah selama satu hari ini dulu karena melihat wajah Putri yang masih sangat pucat.
"Hal-- eh Put, lo berangkat sepagi ini? Mau ngapain lo?" Putri yang sedang tertidur di atas mejanya, tersentak kaget saat mendengar namanya di sebut.
Dan melihat seorang Bayu Andra Pratama yang masih berdiri di ambang pintu.
Pria dengan kemeja seragam putih yang sengaja ia keluarkan, dua kancing atas yang sengaja ia buka dan rambut tebalnya yang berantakan. Membuat damage seorang Bayu Andra Pratama bertambah dan berhasil membuat jantung Putri berdetak lebih kenceng.
Ia tersadar ketika pria yang ia kagumi mendekat dan berbisik di telinganya "Pagi-pagi jangan melamun nanti kesambet loh," ejeknya dengan kekehan di akhir kalimat.
Putri menunduk malu mendengarnya. "Iya gue berangkat pagi, lagi pengin aja" Bayu hanya mengangguk dan berjalan ke kursi dipojok ruangan, lebih tepatnya tempat duduknya dengan Anggara.
Jujur, ia sangat merasa canggung berduaan di satu ruangan dengan orang yang disukai. Ah... rasanya ia ingin terbang. Walaupun jarak kursinya dengan kursi Bayu berjauhan tapi ia tetap merasa malu.
Untuk mengurangi rasa bosannya, ia lebih memilih memainkan ponselnya sama seperti yang dilakukan Bayu saat ini.
Namun, saat Bayu sedang memainkan ponselnya. Perhatiannya teralihkan saat ia mendengar suara dering ponsel Putri yang terus berbunyi tanpa henti.
Putri berdecak kesal karena ponselnya yang terus berdering tanpa henti, "Cie di spam pacar tuh pasti!" ujar Bayu dengan sedikit berteriak. Membuat Putri sedikit kaget.
Putri menggelengkan kepalanya dengan cepat, "B-bukan kok, i-ini Raqilla yang spam!" jawab Putri. Bayu hanya mengangguk dan membulatkan mulutnya.
Bisa-bisanya lo bilang gue punya pacar, sedangkan dari dulu gue nungguin lo, bego! Batinnya kesal sendiri.
**♡**
"Oke, anak-anak. Sekarang kita ulangan Matematika, ilmu yang?"
"Mematikan!" jawab serempak anak-anak kelas XI IPS 2 kecuali Anggara dan Raqilla tentunya. Guru yang kerap dipanggil dengan nama Pak Ridwan hanya menggelengkan kepalanya.
"Perasaan ulangan terus dah, gue aja belum belajar," gumam Bayu.
"Kapan lo belajar?" tanya Anggara, yang mendengar gumaman sahabatnya ini. Bayu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal dan menunjukkan deretan gigi rapinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PUTRI ✔️
Teen FictionBELUM REVISI [KUY FOLLOW DULU LAH] ~~~ Singkat saja. Ini kisah Putri, gadis tomboy penyuka es batu yang juga menyukai teman sekelasnya secara dalam diam. ~~~ WARNING!! ☑️ Cerita ini tidak se keren cerita lain. ☑️ Masih banyak typo bersebaran. ☑️ EY...