Bertemu denganmu adalah takdir, bersama denganmu adalah pilihan.
Tapi, jatuh cinta denganmu
benar-benar diluar kendaliku.
-Putri Faranissa**♡**
BYURR!!
Bayu, Raqilla, Angga dan bahkan semua orang yang sedang berada di kantin tersentak kaget saat melihat keadaan Putri saat ini. Gadis dengan rambut di kuncir kuda itu sedang asik menikmati makanannya. Namun, seorang gadis dengan dua kancing atas pakaiannya yang sengaja di buka itu datang dengan segelas es kopi lalu menyirami rambut hitam Putri.
BRAK!!
Bayu memukul meja makan dengan sangat kencang, membuat atensi semua warga kantin teralihkan padanya. Yaza, gadis itu saat ini sudah mematung ditempatnya dengan wajah yang menunduk, ia sangat takut untuk melihat wajah Bayu yang sedang marah seperti saat ini.
"APA SALAH DIA, HAH? LO JADI KAKAK KELAS PUNYA OTAK KAGA SIH, HAH?" bentak Bayu tepat di samping telinga Yaza. Membuat tubuhnya bergetar hebat karena menahan tangis.
"Salah dia?" tanya Yaza dengan telunjuk yang menunjuk ke arah Putri. "Salah dia udah berani deket-deket sama lo, Bay. Ngga boleh ada yang deket-deket sama lo kecuali gue, karena gue suka sama lo. Lo punya gue, Bay!!" lanjutnya dengan nada tinggi. Bayu diam mengepal tangannya menahan emosi hingga wajahnya memerah.
"Aaauuu, s-sakit!!" ujarnya saat rambut panjang miliknya di tarik menuju wastafel oleh Putri.
Yaza Anindya, namanya. Ia adalah seorang kakak kelas yang terkenal sangat kejam. Karena itu, ia tidak memiliki satu pun seorang teman. Tubuhnya yang pendek dan agak berisi itu membuat semua pria tertarik. Wajahnya yang judes juga membuat semua orang takut, kecuali Bayu, Anggara dan Putri. Menurutnya untuk apa seorang kakak kelas seperti Yaza di takuti, sangat tidak berguna.
Putri dengan paksa menundukkan kepala Yaza pada sebuah wastafel di kantin. Membuka kran dan membiarkan air mengalir deras membasahi kepalanya. Pusing, itu yang Yaza rasakan saat ini. Sudah mulai merasa kasihan, akhirnya Putri memaksa kepala Yaza untuk tegap kembali.
"Goblok!" hanya itu kata-kata terakhir yang Yaza dengar dari Angga sebelum akhirnya melihat Putri, Bayu, Anggara dan Raqilla pergi dari hadapannya.
**♡**
Saat ini Putri dan Bayu sedang ada diperjalanan menuju rumah Putri. Saat dijalan, Putri terus menunjukkan arah jalan menuju rumahnya.
Ia mengerutkan keningnya bingung, kala Bayu berbelok ke arah kanan padahal arah rumahnya masih lurus.
Ia melihat sekelilingnya, ternyata Bayu berhenti tepat di depan tenda penjual ayam bakar.
"Turun dulu," perintah Bayu.
"Ngapain sih?" tanya Putri.
"Gue mau makan, gue udah laper" jawab Bayu yang masih duduk di atas motornya.
Setelah itu, mereka turun dan segera memasuki tenda pedagang kaki lima itu.
"Mau makan apa?" tanya Bayu.
"Terserah" jawab Putri dengan singkat. Bayu berdecak sebal mendengarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PUTRI ✔️
Roman pour AdolescentsBELUM REVISI [KUY FOLLOW DULU LAH] ~~~ Singkat saja. Ini kisah Putri, gadis tomboy penyuka es batu yang juga menyukai teman sekelasnya secara dalam diam. ~~~ WARNING!! ☑️ Cerita ini tidak se keren cerita lain. ☑️ Masih banyak typo bersebaran. ☑️ EY...