-024 [Kebodohan Bayu]

141 24 2
                                    

SEBAGIAN CERITA AKAN DIPRIVAT JADI FOLLOW DULU BARU BISA BACA

Terimakasih untuk para readers yang sudah menyempatkan diri untuk membaca cerita ku.

Maaf kalo masih ada taypo tollong di benerin!!

JANGAN LUPA KASIH BINTANG DAN KOMEN YA, TERIMAKASIH PARA READERS ♡♡♡

Happy Reading Semoga Kalian sukaa

Happy Reading Semoga Kalian sukaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Budi Ardiansyah

**♡**

"Hai Putri, shit lo nangis?" Ucap Amalia saat mereka berpapasan, tangannya masih setia memegang lengan Putri.

"Lepasin gue, Li. Gue mau pulang" bantahnya yang masih berusaha melepas cengkramanan tangan Amalia.

"Tapi kenapa lo nangis, Put?" Gadis dengan rambut terurai, mata sembab dan seragam yang kucal mengangguk lemah sebagai jawaban.

"Gue mau pergi, lo jaga Bayu baik-baik ya, perhatiin pola makan dia. Gue pamit" sebelum Putri jalan menjauh, ia memeluk Amalia dengan sangat erat.

"PUTRI!" tanpa ia melihat ke arah belakang, Putri sudah dapat menjawab siapa pemilik suara itu. Ia adalah sahabatnya sendiri.

Raqiila mengacuhkan Amalia dan lebih memilih berlari sendiri menyusul sahabatnya.

"Angga? Ngapain lo di atas motor gue? Awas gue mau pulang" usirnya dengan tangan yang sibuk menarik kerah baju Anggara.

"Put, kamu jangan pergi dulu ya. Aku tau bukan kamu yang bikin Bayu gitu," mohon Raqiila saat mereka berpelukan dengan erat.

Tidak lama setelah itu, Putri melepaskan pelukan mereka. "Bagus deh kalau lo berdua udah tau"

"Anggara jaga sahabat gue baik-baik ya! Jangan sakiti dia, jangan buat dia nangis. Sampe gue tau lo buat dia nangis, abis lo ditangan gue!" Ancam Putri kepada Anggara dengan jari jempol yang bergeser dilehernya.

"Bacot! Tanpa lo suruh juga gue jaga" setelah itu, Putri mengendarai motornya pergi meninggalkan halaman sekolah.

Suara dobrakan pintu terdengar sangat nyaring, bahkan mampu membuat Bayu langsung terdiam di tempatnya.

"MAKSUD LO APA HAH?" Bayu yang menjadi pusat kemarahan Amalia tidak mengerti dengan maksud dari gadis di hadapannya ini. Ia hanya mampu mengangkat satu alisnya.

PUTRI ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang