SEBAGIAN CERITA AKAN DIPRIVAT JADI FOLLOW DULU BARU BISA BACA
Terimakasih untuk para readers yang sudah menyempatkan diri untuk membaca cerita ku.
Maaf kalo masih ada taypo tollong di benerin!!
JANGAN LUPA KASIH BINTANG DAN KOMEN YA, TERIMAKASIH PARA READERS ♡♡♡
Happy Reading Semoga Kalian suka!!
**♡**
Pagi ini disebuah jalan, ada gadis cantik dengan seragam putih dan rok abu-abu sedang membawa motor scoopy-nya di atas rata-rata kecepatan.
Putri Faranissa nama gadis, ia membawa motor di atas rata-rata dengan alasan takut telat masuk sekolah.
Pagi-pagi tadi Putri bangun lebih gasik dan langsung berkutik dengan peralatan masak di dapur, karena pagi ini Putri ingin membawa bekal nasi goreng masakannya.
"Aduh gue kesiangan, semoga gue ngga telat masuk kelas deh."
**♡**
Embusan lega keluar dari bibir Putri saat melihat tidak ada kehadiran guru di dalam kelasnya saat ini. Itu tandanya untuk saat ini ia tidak akan mendapatkan cibiran atau nasihat dari gurunya itu.
"Haloo good morning gais!" Teriaknya dengan kenceng yang langsung mendapat cibiran dari teman-temannya itu. Menghiraukan semua cibiran teman-temannya dan berjalan menuju kursi paling pojok atau lebih tepatnya kursi tempat Bayu dan Anggara berada.
Bayu mengangkat satu alisnya bingung, Putri membuka tasnya dan mengeluarkan sebuah kotak bekal berwarna biru muda.
"Buat lo." Ucapnya. Bayu mengerutkan keningnya bingung.
"Nasi goreng buat lo, gue masak sendiri cobain ya." Setelah mengucapkan itu, Putri kembali kemeja paling depan tempatnya dan Raqilla duduk.
Raqilla yang sedang membaca buku, sedikit melirik saat melihat Bayu datang ke kursinya dan Putri saat ini.
"Maksudnya apa? Tumben banget lo ngasih gue makanan" tanya Bayu dengan wajah datar.
"Ngga apa-apa, anggap aja ini sebagai tanda terimakasih gue karena lo udah baik banget sama gue, Bay."
"Oke gue coba deh nanti, terimakasih ya, harusnya lo juga ngga usah repot-repot gini sampe hampir telat masuk kelas."
Putri menggelengkan kepalanya "it's okay ngga repot kok."
"Pantes telat, ternyata masakin itu dulu toh." Sindir Raqilla pada Putri yang masih memasang senyuman manisnya itu.
"Padahal gue udah bangun pagi buat masak itu. Tapi, waktu gue mau berangkat sama mama di suruh nyuci peralatannya jadi lama deh." Keluh Putri saat mengingat Elva menyuruhnya menyuci semua peralatan masak yang telah ia gunakan.
**♡**
Decakan keluar dari mulut Putri saat melihat pak Hendra memasuki ruang kelasnya tanpa mengetuk pintu. Alhasil ia gelagapan bukan main karena menurunkan kakinya dari atas meja.
"Sekarang jam pelajaran apa?" Tanya guru dengan tubuh gagah bak tentara.
"Geografi!" Jawabnya dengan kompak.
KAMU SEDANG MEMBACA
PUTRI ✔️
Teen FictionBELUM REVISI [KUY FOLLOW DULU LAH] ~~~ Singkat saja. Ini kisah Putri, gadis tomboy penyuka es batu yang juga menyukai teman sekelasnya secara dalam diam. ~~~ WARNING!! ☑️ Cerita ini tidak se keren cerita lain. ☑️ Masih banyak typo bersebaran. ☑️ EY...