-006 [Ruang UKS]

101 18 4
                                    

SEBAGIAN CERITA AKAN DIPRIVAT JADI FOLLOW DULU BARU BISA BACA

Terimakasih untuk para readers yang sudah menyempatkan diri untuk membaca cerita ku.

Maaf kalo masih ada taypo tollong di benerin!!

JANGAN LUPA KASIH BINTANG DAN KOMEN YA, TERIMAKASIH PARA READERS ♡♡♡

Happy Reading Semoga Kalian suka!!

**♡**

Saat kamu ingin menyerah, coba pandangi wajah orang-orang yang sudah menghinamu.
-Raqilla Pavo Octans

**♡**

Tanpa mereka sadari, ada seseorang yang memantaunya sejak lima menit yang lalu upacara berakhir. Ia memantau dari balik gorden kamar UKS yang ditempati oleh Putri.

Yaza mengumpat kesal, memaki Putri dalam hati. Yaza Anindya, ia adalah seseorang yang memantau Bayu dan Putri dari balik kerumunan para siswa tadi dan sekarang ia berdiri di balik gorden kamar UKS.

Saat Bayu ingin keluar dari ruangan UKS, ia segera pergi dari tempat itu.

"Sebentar" izin Bayu, sebelum keluar kamar yang ditempati Putri.

"Mau kemana?" tanyanya

"Ciee nanyain, tadi ngusir" ucapnya dengan nada mengoda gadis yang tergeletak lemah, di brankar.

"Y-ya udah sana, lagian gue juga cuman tanya kok," jawabnya dengan gugup, sambil berbalik badan kembali memunggungi Bayu.

Bayu memutar bola matanya malas. "Gue mau ke kantin dulu, beliin lo makan," jelasnya.

"Nih" ucap Putri, dengan tangan yang terulur memberikan selembar uang berwarna hijau. Masih dengan posisi yang sama.

Tanpa menerima uang dari Putri, Bayu segera pergi keluar ruangan untuk menuju kantin. Putri yang melihat uangnya tidak diterima, mendengus kesal.

Sebenarnya ia kesal karena uangnya tidak di terima, karena nanti ia akan menjadi berhutang pada Bayu.

Namun di dalam lubuh hatinya yang dalam, sungguh ia sangat baper karena perhatian Bayu ini.

Menggigit bibir bawahnya, menggigit bantal dan memukul meja sudah menjadi kebiasaannya saat sedang baper seperti ini.

**♡**

"Nih!" ucap Bayu, yang telah kembali dengan membawa makanan dan tunggu-tunggu...

"H-hah? P-pembalut?" beo Putri, tidak menyangka saat dua buah kantong plastik yang diberikan oleh Bayu berisikan nasi bungkus dan pembalut.

Bayu mengangguk sebagai jawaban, "Kenapa beli ini, Bay?" tanyanya benar-benar tidak menyangka.

"Kata anak PMR mungkin lo lagi datang bulan, makannya marah-marah terus dari tadi. Soo, gue beliin lu itu deh. " jawabnya dengan enteng, seperti tidak ada dosa.

Putri menggeleng kan kepalanya, "Ngga Bay, gue lagi ngga datang bulan" jelasnya.

Putri terkekeh, sungguh ia sangat tidak menyangka dengan cowo di hadapannya saat ini.

PUTRI ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang