27

5.8K 646 11
                                    

Jisoo hanya menatap gadis yang lebih muda yang duduk di seberangnya dengan kagum. Rosie makan seperti dia kelaparan. Apalagi dia memesan begitu banyak mulai dari pancake, kue coklat, segala jenis makanan penutup. Jisoo memperhatikan Rosie terus memasukkan makanan ke mulutnya. Rosie mengunyah makanan saat mulutnya penuh dan itu membuatnya terlihat imut seperti chipmunk.

Mulut Jisoo sedikit terbuka ketika Rosie menambahkan satu gigitan lagi ke dalam mulutnya yang penuh saat dia ingin memberitahunya untuk memakannya perlahan dan menambahkan gigitan lagi kemudian tetapi tidak ada yang keluar dari mulutnya. Jisoo akhirnya memperhatikan Rosie dengan ketakutan, takut dia tersedak makanan.

"Ya Tuhan, ini enak sekali," kata Rosie sambil mengunyah makanannya dan menggigit lagi.

"Hei, pelan-pelan ya?" Jisoo memperingatkannya dan dia terdengar sedikit khawatir. Rosie hanya mengangguk.

Jisoo menjadi khawatir padanya dan dia sangat berharap tidak ada hal buruk yang terjadi di taman hiburan itu.

"Jadi, bagaimana harimu? Apa Jennie menyukai tempat ini?" tanya Jisoo sambil menggigit pancake nya.

Rosie hendak menggigit kue lagi tetapi tangannya melambat begitu dia mendengar pertanyaan Jisoo. Dia kemudian segera mengangguk ketika dia meminum jus yang dia pesan sebelumnya.

"Tidak apa-apa. Dia menyukainya." Kata Rosie sambil mengalihkan pandangannya ke kue, menghindari Jisoo. Jisoo hanya bisa menebak tapi dia hanya percaya pada apa yang dikatakan Rosie padanya sekarang.

"Kau bilang dia mengirimimu pesan? Jadi kau tidak bersama saat dia pulang?" Jisoo bertanya apa yang membuat Rosie baik-baik saja.

"Ehm.." Rosie sepertinya mencari alasan tapi dia tetap tenang sehingga Jisoo tidak bisa mengatakan bahwa dia benar-benar berbohong. "Y-ya. Dia pergi untuk mengambilkan kami minuman dan kemudian dia mengirimiku pesan bahwa dia punya masalah keluarga. Aku mengerti dan aku sudah bersenang-senang jadi tidak apa-apa."

Jisoo hanya bisa mengangguk sambil mengamati gadis itu. Dia menggigit pancake lagi.

"Jisoo.." Rosie memanggilnya saat dia selesai mengunyah makanan. Jisoo menoleh padanya.

Hm?"

"Apa Jennie pernah berkencan dengan seseorang sebelumnya?"

"Ya, hanya beberapa kali dan kebanyakan dalam waktu singkat karena mereka tidak bisa menanganinya haha." Jisoo tertawa.

Rosie hanya tersenyum pahit. "Apa dia mencintai mereka?" tambahnya.

“Kurasa? Kalau tidak, kenapa dia berkencan dengan mereka?” Jisoo melanjutkan makan pancakenya.

"Aku ingin tahu apakah dia memiliki seseorang yang dia cintai sekarang." Rosie bergumam pelan sambil menggigit lagi. Itu cukup keras untuk didengar Jisoo jadi dia berhenti makan makanan dan mengerutkan kening pada gadis yang lebih muda,

"Apa yang kau katakan?"

Rosie mengangkat bahu, "Aku hanya ingin dia bahagia. Aku ingin dia jujur ​​pada dirinya sendiri. Aku perhatikan dia selalu menahan diri ketika dia tidak perlu yang membuatku khawatir. Aku sudah mencoba untuk bersamanya. Sepanjang waktu dan pastikan dia bahagia bahkan berharap dia bisa mencintaiku kembali." Rosie tersenyum lemah pada kue yang dia mainkan dengan garpu. Jisoo bisa merasakan rasa sakit Rosie melalui apa yang baru saja dia katakan dan itu membuatnya takut memikirkan kemungkinan bahwa Rosie tahu selama ini Jennie.

"Hei, Jisoo..." Jisoo terbangun dari pikirannya sendiri dan menatap mata yang menunjukkan kesedihan itu.

"Apa yang Jennie cintai Lisa?"

When You Realize You Love Her [JENLISA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang