Jennie berdiri dengan gugup di depan gadis berambut merah itu. Dia mencoba memberitahu Rosie yang sebenarnya, tentang dia dan Lisa. Ini adalah saat dia harus mengungkapkan tentang hubungannya dan jika itu akan merugikan persahabatannya dengan Rosie, dia akan menerimanya. Kebenaran ini perlu diungkap.
Di sisi lain, cengkeraman Jisoo pada tiang semakin erat setiap detiknya. Dan Lisa hanya melihat dua sosok yang berdiri di sana. Dia pikir itu salah baginya untuk berdiri di sini bukan di sana bersama Jennie, tetapi Jennie telah menyuruhnya untuk tinggal dan dia harus mematuhinya.
"Ada apa, Jennie?" tanya Rosie lagi. Matanya menatap Jennie yang membuat Jennie berdeham.
"Yah, aku sedang mencoba mencari kata-kata yang lebih baik." Kata Jennie.
Rosie terkekeh, "Kenapa kau begitu serius?"
"Rosie," akhirnya Jennie mendongak dan meraih lengan kanan Rosie. Dia mengelusnya dengan lembut.
Adegan ini membuat Jisoo mengernyitkan dahi dan memaki Jennie pelan sementara Lisa hanya bisa melihat.
"Apa pun yang akan aku katakan kepadamu, ketahuilah bahwa kau adalah orang yang sangat baik yang pantas mendapatkan seseorang yang lebih baik juga."
"Apa yang kau katakan? Kau sangat aneh hari ini, serius."
"Aku berkencan dengan Lisa." Akhirnya Jennie mengatakannya dengan cukup keras sehingga Jisoo dan Lisa mendengarnya. Lisa merasa gugup, keringat dingin memenuhi telapak tangannya sementara Jisoo bergumam, "Akhirnya," dan siap melompat kapan saja.
Rosie menatap Jennie tanpa ekspresi. Gadis ceria yang selalu menunjukkan senyum cerah di wajahnya, telah pergi. Matanya menatap tajam ke arah Jennie, berharap dia akan menjelaskan lebih lanjut.
"Maaf aku tidak memberitahumu tentang hal itu tapi aku baru menyadarinya juga," kata Jennie dengan lembut," Aku menyadari bahwa aku jatuh cinta pada Lisa. Dan dia juga."
Rosie masih menatap Jennie tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
"Rosie.." Lisa merasakan sakit hati yang luar biasa sekarang. Melihat Rosie hanya berdiri di sana tanpa berkata-kata, itu juga menyakitinya. Lisa meletakkan tangannya di dada, mencoba meredakan rasa sakit yang dia rasakan sekarang, tetapi itu sia-sia.
"Sejak kapan?" akhirnya Rosie angkat bicara.
"Aku tidak tahu persisnya, tapi ketika bajingan itu menciumnya, aku merasa sangat cemburu dan kupikir saat itulah aku menyadari perasaanku." Jennie menjelaskan.
"Tolong jangan membenci Lisa. Dia pernah menolakku karena dia memikirkanmu tapi aku memaksakan diriku padanya jadi tolong ini semua salahku. Kau bisa membenciku. Jika kau tidak ingin berbicara denganku setelah ini, Aku mengerti. Tapi aku tidak ingin ini merusak persahabatanmu dengan Lisa." pinta Jennie.
Rosie menghela nafas dan dia memijat pelipisnya seolah menunjukkan betapa frustasinya diberitahu semua informasi baru ini pada saat yang bersamaan.
Lisa menggigit bibir bawahnya, menahan air matanya sementara Jisoo siap melompat kesana karena dia bisa merasakan Rosie akan menangis.
Tapi kemudian....
"Fucking finally.." ucap Rosie yang membuat Jennie kaget.
"Maaf?" Ucap Jennie
"Aku sudah menunggumu untuk memberitahuku tentang ini. Menunggu itu sangat melelahkan tapi aku sedikit bersenang-senang. Kau harus melihat wajahmu ketika kau menceritakan semua itu padaku. Ini pertama kalinya aku melihatmu seperti itu, Jennie." Rosie terkekeh.
"Apa?!" Jennie terdengar agak kesal karena satu, dia entah bagaimana tidak mengerti apa yang terjadi dan dua, tawa Rosie membuatnya kesal.
"Keluar, kalian berdua!" Rosie mengangkat tangannya, melambai ke arah tempat Jisoo dan Lisa bersembunyi. Mulut Jennie sedikit terbuka dan dia menoleh ke arah tempat itu. Dia terkejut menemukan Jisoo dan Lisa perlahan berjalan ke arah mereka. Mereka mengenakan pakaian hitam dan Jennie melemparkan tatapan tajam ke arah Jisoo begitu mereka berdiri di sampingnya. Jisoo menghindari tatapan Jennie karena dia merasa ini adalah jam terakhirnya berada di bumi sebelum Jennie membunuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
When You Realize You Love Her [JENLISA]
RomanceLisa terbiasa dibully selama waktu SMP dan pernah diselamatkan oleh seniornya. Lisa memutuskan untuk melanjutkan sekolah ke SMA yang sama hanya untuk bertemu dengan seniornya lagi dan dia juga berhasil mendapatkan teman baru di upacara masuk sekolah...