Jeongyeon hanya seorang pekerja biasa, dengan gaji yang tidak biasa. Bekerja di perusahaan model mengharuskan dia standby 24 jam untuk melayani modelnya. Jeongyeon adalah seorang manager dari salah satu model ternama di Korea yang sekarang sedang naik daun.
Walaupun model yang menjadi tanggung jawab Jeongyeon tidak pernah minta hal yang aneh aneh dan selalu berbaik hati dengan Jeongyeon, bukan berarti Jeongyeon bisa merasakan istirahat yang tenang. Harus mengatur jadwal, datang ke pertemuan yang ada di agensi, dengan perusahaan-perusahaan yang ingin mengambil modelnya.
Jeongyeon bekerja di agensi Key Company yang menaungi banyak model-model yang sekarang sedang naik daun, salah satunya Kim Doyoung. Model tampan yang sekarang menjadi tanggung jawab Jeongyeon dan juga teman dekat Jeongyong. Doyoung dan Jeongyeon menjadi teman dekat karena mereka lahir di tahun yang sama. Yahhhh. Walaupun Doyoung lahir terlebih dahulu.
"Jeong, hari ini kita ada jadwa apa?"
"Hari ini ada pemotretan untuk produk kosmetik perusahaan Kim Corp dan nanti sore ada rapat dengan agensi membahas tentang kamu yang mau ambil cuti sebulan"
"Hmm...."
"Doy, kamu nggak ada rencana buat cari pendamping apa?" tanya jeongyeon
"Emang kenapa?" jawab Doyoung
"Aku cuma ngerasa kamu santai banget kalau masalah cewek, nggak takut jomblo seumur hidup"
"Hmmmm..." jawab Doyoung sambil menyatukan tangan sambil menopang dagu seperti berfikir
"Walaupun percintaan ku selalu kandas, tapi aku selalu berusaha dan mencoba. Kita itu memang nggak pernah tau akhir kisah cinta itu akan gimana, tapi nggak ada salahnya kan kamu men-"
"Aku sekarang sedang mencoba kok Jeong" potong Doyoung
"Oh yaaa.... Wahhhhh" jawab Jeongyeon bersemangat
"Tapi.....Rahasia" jawab Doyoung santai.Tidak lama setelah mereka berbincang, waktu sudah menunjukkan bahwa mereka harus segera berangkat ke tempat pemotretan. Untung saja tempatnya dekat jadi mereka tidak akan terlambat. Perjalanan hanya memakan waktu sekitar 15 menit dari agensi Key Company. Sesampainya disana mereka langsung disambut oleh staff dari Kim Corp, untuk rias dan memakai pakaian untuk pemotretan.
Setelah beberapa jam berjalan, pemotretan Doyoung dengan Kim Corp sudah selesai, dan mereka kembali ke Key Company untuk rapat tentang cutinya Doyoung. Doyoung dan Jeongyeon itu sudah sepaket dalam hal pekerjaan. Jadi, jika Doyoung mengajukan cuti maka otomatis Jeongyeon juga mengikuti jadwal cuti. Karena Doyoung sendiri yang meminta agar sistem kerja Jeongyeon mengikuti dirinya.
Sesampainya di Key Company mereka langsung ke ruang CEO Kim Ki Bum yang sudah siap untuk menyambut mereka. Ruangan CEO dilengkapi dengan ruangan meeting yang tidak terlalu besar untuk memudahkannya rapat dengan model-model yang dinaunginya yang membutuhkan privasi.
"Boss, aku sudah mengajukan cuti selama 1 bulan sudah dari beberapa bulan yang lalu dan saya tidak menerima penolakan boss. Aku juga minta Jeongyeon ikut cuti, aku tidak mau temanku kelelahan" kata Doyoung sesaat setelah masuk kedalam ruangan
"Tenang Doy, semua sudah aku pertimbangan, dan aku sudah mengosongkan semua jadwalmu selama 1 bulan kedepan. Jadi, kamu tidak perlu khawatir lagi. Nikmati saja liburanmu" jawab CEO Kim
"Oke boss, sampai jumpa 1 bulan lagi"
"Hemm.. Nikmati juga liburanmu Jeong"
"Iya, sajangnim" jawab JeongyeonSetelah kabar menggembirakan itu Jeongyeon langsung mempersiapkan liburannya untuk pulang ke Rumah Orang Tua yang sudah lama tidak ia tinggali, karena kedua orang tuanya memilih untuk ke kampung halamannya merawat nenek dan kakek Jeongyeon. Setelah semua sudah siap, Jeongyeon langsung memasukkannya ke dalam mobil dan menuju ke rumah lamanya.
Sesampainya di rumah lama, Jeongyeon merasa kembali ke masa lalu, karena rumah Jeongyeon masih tetap asri dengan tukang kebun yang selalu merawat rumahnya. Di rumah Jeongyeon juga disiapkan pembantu rumah tangga yang bertugas membersihkan rumahnya seminggu sekali. Jadi walaupun rumah Jeongyeon lama tidak ditempati, rumahnya masih tetap bersih dan asri.
KAMU SEDANG MEMBACA
96's Love (Jeongyeon X 96L) END
RandomKisah cinta jeongyeon yang selalu berakhir sad ending, membuatnya hampir putus asa dalam percintaan. Dengan tenaga dan kenangan pahit yang tersisa dia berusaha untuk membangun sebuah cinta yang berakhir bahagia. Tapi, semuanya hanya mimpi dan angan...