Guise || Abu-abu

104 15 1
                                    

°
°
°
°
°
°
°
°
°
°

Brakk

Jeongyeon terkejut karena mendengar suara seseorang menggebrak meja dengan kasar tepat didepannya

Jeongyeon membuka matanya perlahan. Dia berada di sebuah ruang kelas yang berisi siswa tidak sampai 30 orang itu

"Aku sudah menyuruhmu mengerjakan dengan benar. Kenapa bisa salah semua" ucapnya membentak

"A-aku sudah berusaha mengerjakannya dengan benar" balas orang yang duduk didepan Jeongyeon

Sepertinya dia sedang dijadikan pesuruh PR oleh orang yang membentaknya tadi.

"Lalu kenapa bisa salah semua" ucapnya lagi

Laki-laki yang dibentak itu semakin menundukkan wajahnya

"Siapa dia?" Bisik Jeongyeon kepada teman sebangkunya itu

"Kamu tidak mengenalnya?" Tanya temannya balik

"Tidak" jawab Jeongyeon menggeleng
"Siapa dia?" Tanya Jeongyeon lagi

"Dia selalu menyuruh Doyoung mengerjakan tugasnya" jawab teman Jeongyeon

Jadi Doyoung yang dibully olehnya - batin Jeongyeon

Srett

"Mau kemana?" Ucap teman sebangku menahan tangan Jeongyeon yang sekarang berdiri

"Kamar mandi" balas Jeongyeon yang langsung berjalan ke luar kelas seperti tidak terjadi apa-apa

Ting

Yoo Bomul
Nama : Jeongyeon
Pekerjaan : Siswa Teladan

"Aku menjadi siswa teladan ternyata" gumam Jeongyeon

Jeongyeon langsung mengambil sebuah ember dan mengisinya penuh dengan air

Tidak lupa Jeongyeon menekuk lengan baju panjangnya sampai siku

"Mereka harus diberi pelajaran" gumam Jeongyeon sambil senyum menyeringai

Setelah ember terisi hampir penuh. Jeongyeon membawa ember itu menuju ke kelasnya

"Kamu harus bertanggungjawab" ucap laki-laki tadi berteriak

"T-tapi aku tidak melakukan kesalahan apapun" jawab Doyoung

"Apa katamu" ucap laki-laki itu yang mengangkat buku ditangannya seperti akan menampar Doyoung

Byurrrr

Jeongyeon menyiram laki-laki tadi dengan menggunakan air di ember tadi yang membuat laki-laki beserta buku yang dipegangnya itu basah kuyup

Bahkan teman-teman sekelasnya yang tadi bersikap tidak peduli tiba-tiba melihat ke arahnya

"Bukan Doyoung yang harus bertanggung jawab. Tapi dirimu sendiri" ucap Jeongyeon sambil melipat tangan didepan dada

"Beraninya" ucap laki-laki itu marah sambil meremas buku ditangannya

Jeongyeon berjalan mendekat ke arah laki-laki tadi, berdiri disampingnya dan tersenyum

"Maaf aku tidak termasuk" ucap Jeongyeon dengan wajah pura-pura bersalah

"Kenapa?" Tanya laki-laki tadi sambil menghadap ke arah Jeongyeon

96's Love (Jeongyeon X 96L) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang