Sweet Love || White

257 19 10
                                    

°
°
°
°
°
°
°
°
°
Setelah tertidur dari malam kemarin, Jeongyeon sudah mulai tersadar dan menggeliat dalam tidurnya.

Kemudian Jeongyeon mendudukkan dirinya sambil mengerjapkan matanya beberapa kali.

"Ini didunia nyata atau bukan?" gumam Jeongyeon

Jeongyeon ingat jika sebelum tidur dia memakan permen terakhir.

Sinar matahari sudah mulai memasuki kamar Jeongyeon, jam sudah menunjukkan pukul 10 pagi.

Masih dengan posisi yang sama Jeongyeon mengambil handphone di sebelahnya.

Message
From Doyoung
Jangan lupa nanti sore. Aku jemput ke rumah

Setelah membaca pesan itu, jeongyeon jadi tahu kalau dirinya ada di dunia nyata.

"Bagaimana dengan permen terakhir?" gumam Jeongyeon lagi

Setelah berdiam cukup lama, Jeongyeon jadi ingat, jika dia ada kertas penolong yang sudah lama dia lupakan.

Akhirnya Jeongyeon turun dari tempat tidur dan memegang kertas itu

"Yoo" panggil Jeongyeon

Tidak ada jawaban atau tanggapan dari kertas itu

"Yoo" coba panggil Jeongyeon lagi
Tidak ada jawaban...

"Yoo" Jeongyeon coba memanggilnya untuk ketiga kalinya.

Tidak lama setelah panggil terakhir, kertas itu memunculkan sebuah tulisan

"SEMUA KISAH SUDAH BERAKHIR"

Tidak lama setelahnya kertas itu mulai melebur dan kotak didepan Jeongyeon juga mulai menghilang.
....................................

"Apa ini maksudnya?" tanya Jeongyeon entah pada siapa
"Kakek bilang kotak itu akan membawakanku cinta abadiku" tambahnya bergumam

Kruyuk kruyuk

Belum selesai Jeongyeon bergumam, perutnya sudah mulai bersuara lebih dahulu.

Masih dengan wajah marahnya Jeongyeon berjalan kearah dapur dia ingin memasak sesuatu untuk perutnya dan akan melanjutkan marahnya nanti.

Setelah 30 menit memasak ala kadarnya. Jeongyeon mulai makan dengan lahap. Karena dengan emosi yang masih tinggi dan juga perut lapar nanti Jeongyeon malah bisa menghancurkan seisi rumah.

Kringggg Kringggg

'APA?' teriak Jeongyeon tanpa melihat nama pada layar handphonenya

'YAK, Anak kurang ajar. Bisa-bisanya berteriak pada orang tua'

'O-oh Ma. Maaf tadi aku tidak melihat jika mama yang menelfon'

'Tidak apa sayang. Mama tahu kamu pasti sedang kesal kan'

'Bagaimana mama tahu?'

'Apa yang tidak mama tahu darimu sayang'

'Apa maksud mama?'

'Mama akan mengatakan yang sejujurnya. Tapi jangan terkejut'

'Jangan buat Jeong penasaran dong ma'

'Mama akan memberitahumu besok. Sekarang bersiaplah'

Tut

"APA?" teriak Jeong sekali lagi
Entah sudah berapa kali Jeongyeon dibuat terkejut

96's Love (Jeongyeon X 96L) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang