Gue Hamil

36.5K 2.3K 41
                                    

Rania mengamati jemarinya dengan wajah tertunduk dalam, membuat helaian rambutnya secara otomatis bergerak menutup wajah pucat gadis itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rania mengamati jemarinya dengan wajah tertunduk dalam, membuat helaian rambutnya secara otomatis bergerak menutup wajah pucat gadis itu. Saat ini keduanya berada didalam mobil Marsel yang tengah berhenti, setelah meninggalkan rumah keluarga Wicaksono.

Awalnya Surya meminta Rania untuk masuk, namun berhasil dicegah Marsel dengan dalih jika Rania sudah dicari oleh keluarganya. Tentu saja itu adalah alasan rasional dan memang benar adanya. Jadi Surya mengangguk setuju dan memberi amanat pada putra semata wayangnya, untuk mengantarkan Rania ke kediaman Mahendra.

"Cepet ngomong!"

Gadis itu terlonjak kaget, perlahan ia menatap Marsel yang sama sekali enggan membalas tatapannya.

"Lo bisu apa gimana, huh?"

"Tinggal ngomong aja, susah banget. Heran gue sama cewek modelan pengganggu kaya lo, taunya cuma ngrepotin orang aja!" bentak Marsel ketus.

Rania memejamkan matanya erat, kata-kata Marsel serasa berdengung dalam telinganya.

"NGOMONG JALANG!"

"Gue hamil!" ucap Rania cepat.

Deg

Mata Marsel membulat terkejut, dia menatap Rania dengan tatapan yang ah entahlah, sulit untuk diartikan. Keheningan menyelimuti keduanya, hanya terdengar hembusan angin malam yang dingin menusuk tulang.

Selama beberapa detik keduanya bungkam, hingga terdengar kekehan hambar atau mungkin lebih terdengar seperti sebuah ejekan?.

"Lo mau ngibulin gue, huh?"

Rania menggeleng cepat "Ng... nggak, gue nggak bohong Sel. Gue beneran hamil!"

Marsel kembali diam, sedangkan kepalanya terus berputar mencari alibi. Tiba-tiba sebuah smirk tampak menggantung diatas bibir tipisnya.

"Terus, apa hubungannya sama gue?"

"Toh yang hamil lo, jadi nggak ada urusannya sama gue lah!" lanjutnya enteng.

"Ini ada hubungannya sama lo Sel, gue kaya gini juga karena lo! Hiks," bentak Rania lalu menangis.

Marsel berdecih angkuh "Halah itu mah alesan lo aja, gue yakin lo bukan cuma berhubungan sama gue aja. Jadi berapa banyak cowok, yang udah lo tidurin. Hm?"

"Gue hamil anak lo Sel, gue nggak serendah itu! Hiks,"

Marsel tertawa mengejek, hingga air matanya keluar begitu saja. Ia mengelap sudut matanya, lalu beralih menatap Rania dengan tatapan merendahkan.

"Halah, sekali jalang tetep jalang. Nggak bakal pernah berubah,"

"GUE BUKAN JALANG, DAN INI ANAK LO BRENGSEK!"

Marsel menatap Rania datar, entah apa yang ada didalam kepala laki-laki itu. Tanpa menjawab perkataan Rania, Marsel langsung memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi. Setelah beberapa menit mereka berhenti disebuah apotek 24 jam, laki-laki itu langsung turun seorang diri.

SINGLE MOM (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang