Spam komen dan jangan lupa vote!!❤️ komennya mulai kendor nih jangan sampai merusak semangatku untuk lanjutin cerita ini🥺
**
Nara mengusap plester yang menempel di dahinya sambil menunduk menatap jalanan. Nara termenung di halte bus. Sudah 1 tahun sejak Jeni berani terang-terangan menganggunya.
Awalnya Jeni hanya berbicara kasar pada Nara. Semakin hari Jeni semakin keterlaluan hingga sekarang sudah berani bermain fisik kepada Nara.
"Tahan Nara. Hanya 3 bulan lagi setelah itu bimbingan dan kau tidak akan bertemu dengan Jeni lagi," gumam Nara menyemangati dirinya sendiri.
Nara mendongak saat seseorang mendorong bahunya. Sunwoo menatap wajah Nara terutama dahi Nara yang terbalut plester.
"Apa yang Jeni lakukan padamu?" Tanya Sunwoo. Nara langsung menepis kasar tangan Sunwoo dari bahunya.
"Aku mohon Sunwoo. Jauhi aku, lupakan aku, anggap aku tidak ada. Selagi kau berbicara denganku, Jeni semakin gila menyiksaku!" Ujar Nara.
"Aku tidak bisa Nara," lirih Sunwoo.
"Kau tega melihatku seperti ini?" Tanya Nara dengan mata yang mulai berkaca-kaca.
"Aku mohon Sunwoo. Aku hanya ingin menyelesaikan kuliahku dengan baik." Nata mengeraskan rahangnya agar tidak menangis dan terlihat lemah di depan Sunwoo.
"Aku akan memperingati Jeni," ujar Sunwoo. Nara menahan lengan Sunwoo sambil menggelengkan kepala.
"Jangan, cukup turuti keinginannya. Dia akan berhenti jika kau menuruti keinginannya. Jauhi aku," ujar Nara.
Sunwoo duduk di samping Nara dan langsung memeluknya. Nara mendorong Sunwoo menahannya agar tidak memeluknya namun tentu saja Sunwoo lebih kuat daripada Nara.
"Maafkan aku," ujar Sunwoo. Dengan 2 kata yang Sunwoo ucapkan barusan membuat pertahanan Nara hancur. Air matanya jatuh begitu saja.
"Maafkan aku yang tidak bisa jauh darimu. Maafkan aku yang sampai detik ini masih memiliki perasaan padamu," ujar Sunwoo.
"Berhenti.." lirih Nara.
"Seharusnya aku mempertahankanmu dan melindungimu dari Jeni," ujar Sunwoo.
"Lepas Sunwoo. Jika ada mata-mata Jeni yang melihat kita, dia tidak akan segan menyakitiku lebih dari ini," ujar Nara sambil kembali mendorong Sunwoo agar melepas pelukannya.
Sunwoo melepas pelukannya pada Nara bersamaan dengan datangnya bus ke halte tempat mereka duduk. Nara langsung berlari masuk ke dalam bus sedangkan Sunwoo hanya bisa diam memandang Nara masuk ke dalam bus.
Nara duduk di kursi yang masih kosong. Nara menutup wajahnya lalu menangis di sana. Tidak hanya Sunwoo, di dalam hati Nara juga masih menyimpan sedikit perasaan untuk Sunwoo.
**
Sangyeon menyetir dengan satu tangan, tangan sebelahnya ia sandarkan ke pintu sambil terus mengusap dahinya. Sangyeon semakin tertekan dengan pekerjaan Yerin.
Yerin terlalu sibuk bekerja dan terakhir Sangyeon memergoki Yerin dalam keadaan mabuk di sebuah kamar hotel bersama Wonwoo. Walaupun Yerin tidak sadar karena mabuk namun Sangyeon masih terus menyalahkan Yerin.
Harusnya Yerin berhenti dari dunia entertainment dan fokus dengan keluarga kecilnya. Bukan melanjutkan pekerjaannya setelah mendapatkan perlakuan tidak baik dari Wonwoo. Yerin beralasan tidak bisa mundur dari pekerjaan yang sudah tanda tangan kontrak.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Your Daddy || Lee Sangyeon✔️
Fanfiction🔞 Sangyeon yang merasa hidupnya hampa walaupun sudah menikah. Iseng mendaftar di sebuah situs "Sugar Daddy" dan mencari sugar baby yang bisa mengisi kehampaan dalam hidupnya. Kim Nara gadis ingin hidup mandiri kuliah di luar kota saat keadaan suli...