Daddy || 19

3.1K 292 147
                                    

Spam komen dan votenya dong🥺 makin hari makin dikit aja nih komennya, bikin sedih huhu.

Banyakin komen dong biar aku semangat lanjutin cerita ini dan update lebih cepat😔

**

Seperti biasa setelah ujian, Nara melanjutkan skripsinya di perpustakaan. Hari ini Nara sangat nyaman di kampus karena tidak ada Sunwoo yang menghampirinya, dan tidak ada Jeni yang mengganggunya.

Nara terlalu sibuk dengan skripsinya hingga tidak sadar hari sudah mulai gelap. Nara sadar saat lampu perpustakaan sudah menyala. Saat Nara menatap keluar jendela, matahari sudah mulai tenggelam.

Nara menoleh ke belakang, perpustakaan terlihat sepi dan di meja tempat Nara berada saat ini hanya ada ia seorang di sana.

Nara membereskan barang-barangnya dan menyusun buku perpustakaan yang sudah ia gunakan. Nara menyandang tasnya lalu membawa buku perpustakaan untuk ia latakan kembali pada tempatnya.

Saat meletakan buku ke rak susun, Nara menoleh saat merasakan ada seseorang selain dirinya di sana. Namun tidak ada siapa-siapa kecuali dirinya sendiri.

Nara cepat-cepat meletakan buku lalu melangkah dengan cepat keluar dari lorong perpustakaan yang lumayan gelap karena tidak mendapatkan cahaya lampu.

"Aaah!" Nara berteriak sambil menutup matanya saat melihat seseorang datang dari lorong yang berbeda dengannya.

"Nara?" Nara membuka matanya perlahan melihat siapa yang menyapanya.

"Eric!" teriak Nara lalu memukul bahu Eric. "Kau membuatku terkejut! Aku pikir hanya aku sendiri yang ada di sini," ujar Nara sambil memegang dadanya. Jantung Nara berdebar kencang karena terkejut.

Eric tertawa nakal melihat Nara yang terkejut karena ulahnya. "Padahal dari tadi kita duduk berhadapan, tapi kau terlalu fokus dan tidak menyadari keberadaanku," ujar Eric sambil terkekeh.

"Aku terlalu semangat mengerjakan skripsiku agar cepat keluar dari neraka ini," ungkap Nara dengan helaan nafas.

"Mau aku antar pulang? Hari sudah gelap," ajak Eric sambil menoleh ke arah jendela. Terlihat pemandangan di luar sudah gelap.

"Tidak perlu. Aku sudah terbiasa sendiri," jawab Nara dengan senyuman terukir di bibirnya.

"Aku yang tidak tega membiarkanmu pulang sendirian," sahut Eric. Nara terdiam menatap Eric beberapa detik.

"Ada apa denganmu, Eric? Perasaan kita tidak sedekat itu hingga kau ingin mengantarkan aku pulang," ujar Nara dengan alisnya yang refleks naik sebelah.

"Walaupun kita tidak pernah sedekat itu, aku mengenalmu dan kau juga mengenalku bukan. Aku juga mengetahui masalahmu sebagian kecil. Lalu apa salahnya aku ingin mengantarmu pulang? Aku hanya ingin melakukan kebaikan," jelas Eric.

"Baiklah. Maaf jika perkataanku membuatmu tersinggung. Aku tidak bermaksud sama sekali," ucap Nara dengan suara yang rendah.

Eric tersenyum ramah pada Nara. "Hal wajar kau waspada seperti itu, aku mengerti kok. Ayo pulang!" Eric merangkul bahu Nara lalu melangkah keluar dari perpustakaan.

Nara melirik tangan Eric yang bertengger di bahu kanannya lalu melirik wajah Eric sekilas. Nara berusaha untuk biasa saja dengan perlakuan Eric. Tentu saja skinship hal biasa bagi Eric karena ia besar di LA.

I'm Your Daddy || Lee Sangyeon✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang