Daddy || 22

3K 288 155
                                    

Maap yee guys. Tadi mau update lebih cepat malah ketiduran wkwk.

Always spam komen dan jangan lupa vote yaa!❤️

**

Pagi hari, Nara mengerang dalam tidurnya lalu mengiris saat merasakan perih di tangannya. Nara perlahan membuka matanya dan langsung menatap Sangyeon yang sedang mengobati lukanya.

"Perih, dad," lirih Nara sambil menjauhkan tangan Sangyeon yang sedang mengoleskan obat pada lukanya.

"Diobati ngeluh karena perih, kenapa kau bisa menyayatnya seperti ini? Pasti itu lebih perih daripada ini," jawab Sangyeon membuat Nara menghela nafas.

"Itu lain cerita," sahut Nara mengalihkan topik.

"Aku mau pergi kira-kira paling cepat 3 hari paling lambat seminggu. Aku sudah mengutus 3 anak buahku menjagamu di sini. Jangan lakukan hal seperti ini saat aku pergi," ucap Sangyeon.

Nara diam menatap Sangyeon. "Daddy mau kemana?" tanya Nara.

"Ada acara di kapal pesiar. Liburan kita nanti aku atur kapan dan kemananya," jelas Sangyeon. Nara menganggukan kepalanya mengerti dengan ucapan Sangyeon.

"Kau ingin ke psikolog? Aku pikir kau memiliki gangguan mental hingga berani melakukan percobaan bunuh diri," ucap Sangyeon.

"Aku bipolar sejak 2 tahun belakangan," jawab Nara membuat Sangyeon membesarkan matanya menatap Nara.

"Apa tidak ada tindakan lebih lanjut?" tanya Sangyeon dengan suara yang sedikit keras karena terkejut.

"Aku pernah mengonsumsi obat dari psikiater namun aku hentikan kendala biaya," jawab Nara.

"Nanti pergi dengan anak buahku ke psikater dan lanjutkan obatmu. Sekarang aku tidak miliki waktu untuk menemanimu ke psikater, maaf ya," ucap Sangyeon seakan merasa bersalah pada Nara.

"Tidak apa dad, aku bisa sendiri," jawab Nara sambil tersenyum.

"Tidak tidak, nanti aku akan menyuruh salah satu dari mereka mengantarmu. Kau tidak boleh pergi sendiri," ucap Sangyeon.

"Termasuk pergi ke kampus atau kemanapun, siapapun yang sedang berjaga maka dia harus mengantarmu kemanapun kau pergi. Mengerti?" tegas Sangyeon.

"Mengerti, dad," jawab Nara. Sangyeon tersenyum lalu mencium kening Nara sekilas.

"Ayo sarapan, aku akan pergi 2 jam lagi," ucap Sangyeon sambil melirik jam tangannya.

"Boleh aku memelukmu sebelum pergi?" tanya Nara.

"Tentu saja boleh, peluknya nanti atau sekarang?" tanya Sangyeon balik.

"Sekarang," jawab Nara. Sangyeon merentangkan tangannya lalu membiarkan Nara memeluknya. Sangyeon membalas pelukan Nara sambil mengelus punggungnya.

"Daddy, kau terlalu baik. Aku takut bergantung padamu," lirih Nara. Sangyeon mengerutkan dahinya mendengar apa yang Nara ucapkan.

"Bergantung saja padaku, kenapa kau takut?"

"Takut saja," ucap Nara sambil mengeratkan pelukannya pada Sangyeon.

"Mungkin itu hanya perasaan karena bipolarmu. Konsultasi ke psikiater dan kembali mengonsumsi obat, ya?" ucap Sangyeon yang dibalas anggukan oleh Nara.

Sangyeon tersenyum sambil mengelus kepala Nara dengan lembut. Sebenarnya Sangyeon tidak ingin meninggalkan Nara dalam keadaan seperti ini namun Sangyeon sudah memiliki jadwal penting yang harus ia hadiri.

I'm Your Daddy || Lee Sangyeon✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang