Daddy || 28

2.7K 282 135
                                    

Komen dichapter terakhir menurun bgt😭 ayo dong spam komen lagii. Dan jangan lupa vote juga!

**

Hari ini Nara sibuk dengan skripsinya, berkutat di depan laptop di ruang tengah apartemen agar merasa sedikit lega mengerjakan skripsi di ruangan yang luas. Saking sibuknya dengan skripsi, Nara tidak sadar hari sudah mulai siang dan ia belum memasak ataupun memesan makanan untuk makan siang.

Nara melepaskan kacamata lalu meletakan kacamatanya di samping laptop. Nara melirik Sangyeon yang hari ini tidak pergi ke kantor. Sangyeon sedang duduk balkon sambil melihat pemandangan di luar.

Nara berdiri lalu melangkah menuju balkon. Nara mendorong sedikit pintu kaca balkon dan memanggil Sangyeon.

"Daddy mau makan apa? Biar aku masakan untuk Daddy," ucap Nara. Sangyeon menoleh menatap Nara berdiri di pintu balkon.

"Pesan saja, tidak usah masak," jawab Sangyeon.

"Masak saja, sebentar kok," jawab Nara lagi.

"Kemarilah," panggil Sangyeon. Nara membuka pintu balkon lalu melangkah menghampiri Sangyeon. Sangyeon mendudukan Nara di atas pangkuannya lalu memeluk Nara dari belakang.

Sangyeon hanya diam memeluk Nara dari belakang, tangannya ia lingkarian pada perut Nara dan kepalanya bersandar di bahu Nara.

Nara mengelus tangan Sangyeon yang berada di perutnya. "Daddy ada masalah?" tanya Nara. Sangyeon menganggukan kepalanya menjawab pertanyaan Nara.

"Ingin bercerita? Aku siap mendengarkannya," ucap Nara.

"Jika kau menjalani sebuah hubungan, kau sudah tahu kau hanya dimanfaatkan. Tapi kau tidak ingin melepaskannya. Apa yang kau lakukan?" tanya Sangyeon. Nara diam sejenak mencerna pertanyaan Sangyeon.

"Itu sulit, kau harus memilih salah satu. Bertahan tapi sakit atau melepaskannya walaupun berat," jawab Nara.

"Jika kau diposisi seperti itu, apa yang kau lakukan?" tanya Sangyeon.

"Tentu aku akan melepaskannya walaupun berat. Aku yakin jika dia mencintaiku dia akan kembali padaku. Jika tidak, berarti dia bukan jodohku," saran Nara. Sangyeon terkekeh mendengar jawaban Nara.

"Saranmu persis seperti yang aku katakan pada adiku, tapi aku sendiri tidak bisa seperti itu. Dasar manusia, menasehati orang lain sangat pandai tapi menasehati diri sendiri tidak bisa," ucap Sangyeon.

"Apa adik yang dia maksud itu, Jeni?" Gumam Nara dalam hatinya.

"Apa kau sedang menceritakan istrimu?" tanya Nara. Sangyeon menganggukan kepalanya lagi.

"Dia selingkuh dengan Jeon Wonwoo," ujar Sangyeon. Nara membesarkan matanya lalu menoleh ke belakang menatap Sangyeon.

"Benarkah?" tanya Nara sedikit terkejut.

"Hmm, si bodoh itu ntah kenapa lebih senang dimanfaatkan dan dibodohi Wonwoo," gumam Sangyeon.

"Lalu apa bedanya denganmu?" sela Nara. Sangyeon terdiam mendengar ucapan Nara, setelah itu Sangyeon tertawa menertawakan dirinya sendiri.

"Benar, aku tidak ada bedanya dengan Yerin. Sama-sama bodoh," sahut Sangyeon sambil tertawa. Namun tawa itu sangat jelas terdengar seperti tawa palsu.

I'm Your Daddy || Lee Sangyeon✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang