Daddy || 06

6.7K 395 114
                                    

Selalu spam komen ya guys dan jangan lupa vote!!❤️

**

Jeno sedang meminum susu protein di meja makan. Tiba-tiba Jeni datang membawa sebungkus mie instan. Jeno terus memperhatikan Jeni. Jeni yang sadar dengan kehadiran Jeno dan sedang memperhatikannya membuat Jeni risih dan kembali menatap Jeno dengan tatapan tajam.

"Apa yang kau lihat?" Sahut Jeni.

"Kau sadar kelakuanmu semakin hari semakin kurang ajar?" Ujar Jeno. Jeni diam dengan dahi yang berkerut menatap Jeno.

"Kau memanggap apa yang aku lakukan selalu buruk. Jadi aku tidak tahu kelakuan mana lagi yang kau maksud," ujar Jeni. Jeni meletakan panci berwarna kuning ke atas kompor lalu memasukan air ke dalamnya.

"Kau melukai Nara secara fisik hanya karena pria bodoh seperti Sunwoo. Kau tidak boleh seperti itu, Jeni," ujar Jeno. Mendengar nama Nara membuat Jeni mengepalkan tangannya.

"Jalang itu mengadu padamu?" Ujar Jeni.

"Aku melihatnya sendiri, aku tidur di unit kesehatan dan Nara datang, aku melihat dahinya berdarah. Selama ini aku diam melihat kelakuanmu Jeni, tapi jika sudah bermain fisik itu keterlaluan," ujar Jeno.

"Jangan mengusikku Jeno!" Bentak Jeni.

"Aku tidak akan membiarkanmu kurang ajar seperti itu,"

Jeni diam menatap Jeno dengan tatapan tajam. Jeni menoleh saat melihat Juyeon melangkah menuju dapur.

"Juyeon oppa!" Teriak Jeni. Jeni berlari menghampiri Juyeon lalu memeluknya.

"Ada apa?" Tanya Juyeon sambil mengelus kepala adiknya itu. Jeni memeluk Juyeon dan menangis di sana.

"Jeno selalu memarahiku! Aku hanya ingin membuat mie instan tapi mulutnya tidak berhenti bicara," ujar Jeni sambil terisak.

"Kenapa kalian selalu bertengkar?" Ujar Juyeon.

"Kelakuan Jeni hyung-" Jeno terdiam saat Juyeon meletakan jari telunjuk di bibirnya mengisyaratkan Jeno untuk diam.

"Lanjutkan masakanmu, ayo oppa bantu. Nanti bagi oppa ya," ujar Juyeon membujuk Jeni agar berhenti menangis.

"Baiklah," ujar Jeni sambil melepas pelukannya lalu Juyeon menghapus air mata di pipi Jeni. Jeni memeluk Juyeon dari samping sambil berjalan kembali ke dapur.

Jeno memutar bola matanya malas lalu membuang sampah kotak susu ke tong sampah dengan kasar hingga menimbulkan suara keras. Jeni menyeringai menatap Jeno yang sudah pergi tanpa sepengetahuan Juyeon.

"Harusnya dia terlahir sebagai laki-laki agar aku bisa bertengkar dengannya secara fair," desis Jeno yang kesal selalu diperlakukan berbeda dengan Jeni.

Jeni selalu dimanja sejak kecil oleh orang tuanya dan abangnya Juyeon sangat menyayangi Jeni. Jeni begitu disayang karena satu-satunya anak perempuan di keluarga mereka.

**

Nara mengerutkan dahinya saat merasakan sesuatu yang aneh pada tububnya. Namun Nara masih mengantuk dan belum sadar apa yang terjadi. Nara perlahan membuka matanya lalu melihat ke bawah.

I'm Your Daddy || Lee Sangyeon✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang