Uhuuu I'm back! Jangan lupa vote dan spam komen terus yaa❤️
Komen kalian bikin aku terus semangat untuk melanjutkan cerita ini🥺🙏🏻
**
Nara menjadi lebih baik dan bisa mengendalikan emosinya setelah konsultasi dengan psikiater dan kembali mengonsumsi obat. Meskipun Nara sedikit tertekan dengan obat yang harus ia konsumsi secara rutin, setidaknya Nara tidak gampang terbawa emosi dan berpikiran negatif yang berujung menyakiti dirinya sendiri.
Saat suasana hati Nara baik seperti saat ini, Nara cendrung bangun lebih pagi dan langsung melakukan aktifitas yang bisa ia kerjakan seperti membersihkan diri, merapikan apartemen, dan masak.
Berhubung Nara libur kuliah beberapa waktu ke depan. Nara akan menghabiskan waktu di apartemen saja dan berkutat dengan laptop dan skripsinya.
"Daddy bekerja seperti biasa, aku akan sendirian di apartemen seharian.." gumam Nara sambil membersihkan meja dapur dengan kain basah.
"Ah sekarang aku punya Chanhee! Aku bisa mengajaknya pergi saat aku bosan mengerjakan skripsi." Nara tersenyum sambil meremas kain basah yang ia pegang. Nara senang sekarang memiliki teman baru yang bisa ia ajak kemanapun ia ingin pergi.
Nara menoleh saat melihat Sangyeon yang baru saja bangun tidur melangkah menuju dapur. Sangyeon menutup mulutnya saat menguap lalu melakukan sedikit peregangan sambil terus melangkah.
"Apa ada sesuatu yang terjadi?" tanya Sangyeon sambil mengusap tengkuknya.
"Tidak ada, dad. Aku sudah masak, ayo sarapan," ujar Nara merentangkan tangannya memperlihatkan masakannya dan alat makan yang sudah rapi terletak di atas meja makan.
Sangyeon hanya memandang Nara tanpa berbicara. Nara mengerutkan dahinya menatap Sangyeon yang terlihat aneh memandangnya seperti itu.
"Kenapa daddy menatapku seperti itu?" tanya Nara.
"Kau terlihat sangat ceria pagi ini," jawab Sangyeon.
"Ahh itu, mungkin karena akhir-akhir ini aku terlihat suram makanya daddy agak aneh melihatku tiba-tiba seperti ini. Aku sudah kembali mengonsumi obat dari psikiater, suasana hatiku membaik dan saat suasana hatiku baik aku jadi lebih semangat," jelas Nara.
Sangyeon langsung tersenyum mendengar penjelasan Nara. "Syukurlah kalau begitu, aku harap kau bisa seperti ini setiap hari supaya energi positifmu menular padaku," ucap Sangyeon membuat Nara tersenyum senang.
Seketika Nara ingat tentang fakta Sangyeon abang kandungnya Jeni. Senyum Nara tiba-tiba memudar. Nara langsung menggelengkan kepalanya untuk menghilangkan pikiran buruk itu.
Nara tidak ingin membahas hal itu. Nara tidak dapat memikirkan kemungkinan yang akan terjadi jika Sangyeon mengetahui orang yang selama ini ia ceritakan adalah Sunwoo dan Jeni yang merupakan adik kandung Sangyeon. Nara memilih untuk menyimpan hal ini dan membiarkan Sangyeon mengetahuinya sendiri.
Sangyeon sudah duduk di meja makan dan mendongak menatap Nara yang masih berdiri. "Tadi suruh makan, kenapa masih berdiri?" ucap Sangyeon. Nara sedikit terperanjat dan tersadar dari lamunannya.
Nara menganggukan kepalanya lalu menarik kursi dan duduk di depan Sangyeon. Sangyeon terus memperhatikan Nara karena ini pertama kalinya Sangyeon menghadapi seseorang dengan gangguan mental bipolar. Sangyeon berusaha untuk mempelajari perilaku Nara.
"Apa kegiatanmu hari ini?" tanya Sangyeon pada Nara.
"Tidak ada, aku sudah libur kuliah. Palingan lanjutin skripsi, dad," jawab Nara.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Your Daddy || Lee Sangyeon✔️
Fanfiction🔞 Sangyeon yang merasa hidupnya hampa walaupun sudah menikah. Iseng mendaftar di sebuah situs "Sugar Daddy" dan mencari sugar baby yang bisa mengisi kehampaan dalam hidupnya. Kim Nara gadis ingin hidup mandiri kuliah di luar kota saat keadaan suli...