3.Tawuran

395 42 13
                                    

AGAR AUTHOR LEBIH SEMANGAT NULISNYA KALIAN TOLONG VOTE DAN KOMEN YAH!

GRATIS KOK, TINGGAL NYALAIN DATA AJA.
 

Setelah kejadian insiden di depan sekolah SMA High School, kini mereka tawuran di tempat yang sering mereka gunakan untuk berkelahi. Bahkan kini sekarang seluruh anggota The Vansking ikut serta dalam pertempuran itu karena tidak terima dengan perlakuan anak anak The Rack yang membuat keonaran di depan sekolah ketuanya.

Kini Vano dengan jaket hitam kebesarannya tak lupa dengan bandana merah yang melekat di kepalanya itu memukuli enam orang sekaligus tanpa ampun.

Bugh

Bugh

Setelah mereka tumbang kini Vano maju menuju Erlangga.

Bugh

Bugh

Bugh

Vano memukuli Erlangga, Vano benar benar muak dengan tingkah orang di depanya ini.

Saat hendak melayang kan pukulannya pada Erlangga yang kini tersungkur di atas aspal, tiba tiba salah satu anak The Rack memukul belakang pundaknya menggunakan balok kayu.

"Cih sialan!" Vano berdecih.

Vano memukul orang itu tepat pada wajahnya sehingga membuat sang lawan terhuyung kebelakang dengan darah yang mengucur di hidungnya.

Vano berbalik dan melanjutkan memukul Erlangga lebih ganas lagi. Erlangga tak membalas karena luka di sekujur wajah dan tubuhnya membuat ia tak bisa melawan karena rasa sakit yang amat luar biasa.

Saat ia ingin melayangkan pukulanya lagi ia jadi teringat omongan Regvan tadi pagi. Bahwa Erlangga memiliki seorang adik perempuan yang kini tengah koma.

Kini ia menurunkan tangannya, entah karena apa ia pun tak tau, padahal sebelumnya ia tak peduli dengan kondisi Erlangga. Bahkan ia pernah membuat Erlangga kritis di rumah sakit.

Vano berbalik dan pergi dari hadapan Erlangga. Rey sahabat Vano sekaligus bagian inti The Vansking itu mengernyitkan dahinya bingung.

Tak biasanya Vano melepaskan Erlangga begitu saja, bahkan ketika Erlangga berlari untuk menghidar pukulan Vano, Vano ikut berlari juga untuk memberi pukulan yang lebih.

Disisi lain kini Vano tak sengaja melihat Rafa, Raihan, Dira adik kelasnya yang kini memukuli lawannya dengan brutal. Apalagi Rafa. Padahal ia sedang terluka parah karena kejadian tadi pagi tapi seolah itu tak ada apa apanya.

Ia jadi berpikir apa rafa saja yang menggantikan posisinya ketika ia pensiun nanti.

                          ****

Setelah tawuran tadi kini semua anggota The Vansking  telah sampai di markas untuk mengobati lukanya. Bahkan kini mang Ucup kesana kemari untuk memberikan kompresan kepada anak anak.

Markas The Vansking itu sangat besar,
bagian depan ada tempat duduk yang sering di tempati anak anak ketika sedang bercanda makan atau lain sebagainya.

Sedangkan di belakang markas ada taman dan juga pohon buah yang menjulang tinggi namun tidak terlalu besar, bahkan sering kali di naikin anak anak ketika lagi gabut.

Mengambil mangga yang sudah berbuah lebat, bahkan ada yang naik di atas pohon sambil memainkan gitar lalu bernyanyi bersama

Bagian dalam The Vansking ada kursi yang saat ini di duduki Vano dkk. Juga ada kamar tidur serta kamar mandinya, bahkan ada ruangan gym di sana dengan fasilitas lengkap tak lupa ada beberapa ruangan terutama ruangan khusus foto foto orang yang telah berguguran atau sudah meninggal di tempat.

"Mang beli es cepet ni haus"

Teriak salah seorang yang kini sedang mengobati temannya.

"Akhh sakit bego." Ringisnya lalu memukul kepalanya kuat.

"Anjing Dira pelan pelan monyet sakit sialan!" Ringis Rafa pada Dira yang saat ini tengah mengobatinya.

"Gak tau terima kasih lo sama gue, harusnya tuh lo bersukur punya temen kaya gue yang baik hati ini."

Balasnya lalu dengan sengaja ia menekan luka Rafa sehingga membuat sang empunya berteriak.

"Fa, Dir menurut lo siapa nanti yang akan gantiin bang Vano, sebentar lagi dia kan lulus sekolah, trus kita naik ke kelas XII menurut lo siapa yang cocok yang jadi ketua The Vansking berikutnya?" Tanya Raihan pada kedua temannya.

"Gue berharap yang jadi ketuanya itu gue han, dari dulu gue pengen banget jadi ketua The Vansking. Lo tau kan awal MOS gue tergila gila pengen masuk anggota The Vansking setelah itu gue pengen di jabat sebagai ketua biar nama ini engga di perlakukan seenaknya."

Harap Rafa pada Raihan yang saat ini duduk di sebelah kirinya.

Raihan mengangguk paham, ia sangat tau Rafa tergila gila untuk jadi bagian anggota The Vansking.

Setelah menjadi anggota Rafa ingin menjadi ketua agar nama The Vansking semakin di kenal dan di takuti agar tidak ada yang semena mena. Seperti kelakuan anak The Rack pada gengnya.

                        
                          ****

Saat ini Rey duduk tepat di sebelah Vano. Dia sangat ingin menanyai perihal tadi namun ia urungkan karena sepertinya mood Vano sedang tidak baik saat ini.

"ANJING!"

Teriak Digra pada Regvan yang saat ini tengah memegang kapas tepat pada wajah Digra dengan muka polosnya.

"Lo apa apaan si Reg sakit anjing jangan di teken." Kesel Digra pada Regvan.

Regvan berdecak.
"katanya tadi minta di obatin, udah gue lakuin lo malah marah marah, gak tau terima kasih lo" Regvan lalu membuang kapasnya sembarangan.

"Gue pulang!" Vano lalu bangkit dari duduknya.

"Kenapa?"

Tanya Arga pada Vano yang saat ini tengah mengambil kunci motor yang ada di meja.

"Suruh bokap" Vano lalu setelah itu dia pergi dari sana.

Selesai Bacanya?

Jangan lupa buat Vote nya okey, terima kasih udah mau baca.

Tapi jangan lupa hargai karyanya yah❤

VANO ALDEVARO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang