PROSES REVISI.
TYPO BERTEBARAN!JANGAN LUPA UNTUK SELALU PENCET TOMBOL VOTENYA DI BAWAH.
Setelah mengantarkan Alena ke kelas kini Vano, Arga, Rey, Regvan, Digra duduk di kursi yang ada di markas.
"Menurut gue dia gak salah, dan sepertinya dia gak tahu apa apa soal geng motor ini." Ucap Rey memecah keheningan.
Kali ini Rey ikut berkomunikasi. Dan menurutnya dia harus ikut turun tangan. Alena gak tahu apa apa dia baru saja keluar dari rumah sakit, dan menurut informasi yang dia dapat Erlangga memutuskan menjadi ketua geng motor semenjak adiknya koma.
"Tapi gak mungkin juga kita ngelarang mereka, pasti nanti mereka mikir yang enggak enggak." Digra ikut menengahi.
Arga menepuk pundak Vano lalu menatapnya intes.
"Lo suka sama dia."Perkataan Arga membuat mereka semua menoleh.
"Lo ngomong apaan si Ga!" Vano menepis lengan Arga yang berada di pundaknya.
"Gue tahu lo, kita sahabatan udah lama Van. Tadi saat gue liat lo natap Alena. Lo natap dia sampe belasan menit, sedang ketika gue liat lo natap Grenth itu gak sampe dua menitan." jujur Arga.
Dia memang sering melihat Vano diam diam ketika Vano menatap mata seseorang. Bukan berarti dia gay, dia hanya ingin tahu ciri ciri apa ketika Vano sedang jatuh cinta kepada seseorang.
Vano menatap Arga. Jadi Arga memperhatikanya secara detai selama ini.
Tiba tiba terdengar kegaduhan di luar sana.
"Vano." Ucap seorang laki laki seangkatan mereka yang kini berjalan tergesa gesa kearah mereka.
"Apa." Vano berdiri.
"Di sekolah ada anak The Rack Van, cepetan kesana."
Arga, Rey, Digra, Regvan membelalakan kedua matanya. Arga berdecih, belum apa apa sudah ada masalah. Mereka pergi dari markas menuju sekolah.
****
Seoarang remaja dengan seragam putih abu abunya kini mengendap endap agar dia tak di ketahui seseorang. Lalu dengan lihainya dia memanjat pagar belakang sekolah SMA Higs School.
Disisi lain kini Dira membawa beberapa buku paket yang berada di genggamanya. Namun suara decitan pagar membuat dia menoleh ke arah sumber suara itu.
Matanya membelalak.
"Anak SMA Bakti." gumamnya.Dengan cepat dia mengeluarkan benda pipih yang ada di saku celananya lalu segera menelfon Rafa dan Raihan.
"Iya anjing buruan kesini."
"Iya gue tunggu." Secara sepihak Dira memutuskan panggilan itu.
"Woy!" Teriaknya.
"Gawat." Gumam lelaki itu.
Saat hendak pergi dari sana tiba tiba pundaknya di tarik kasar.
"Farel." Ucap Dira.
Ada yang masih ingat dengan Farel? Farel adalah salah satu anggota The Rack yang mengadu pada Erlangga soal perempuan.
Farel menepis kasar tangan Dira lalu memukul rahangnya.
"Akh sialan lo." Dira membalas memukul wajah Farel kuat. Kini keduanya saling beradu jatos.
Dira memelintir lengan Farel, lalu dengan cepat Farel membalikan tubuhnya dan membating tubuh Dira ke tanah yang di penuhi rumput.
Saat Farel hendak pergi tiba tiba seseorang mendorong tubuhnya membuat dia tersungkur ke tanah. Farel menoleh, Rafa dan beberapa anak The Vansking kini menghampirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
VANO ALDEVARO
Teen Fiction[FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA] Vano Aldevaro ketua geng motor The Vansking itu sering kerap di panggil iblis sekaligus malaikat pencabut nyawa bagi siapapun yang berani berbuat macam padanya. Tak lupa wajahnya yang tampan itu membuat Vano...