16.Permintaan maaf

219 27 4
                                    

PROSES REVISI.
TYPO BERTEBARAN!!

JANGAN LUPA PENCET TOMBOL VOTE NYA.

Pembaca yang bijak adalah pembaca yang bisa menghargai karya seseorang!

Kini Alena Ana dan Anya berjalan berdampingan bersama sama menuju UKS dengan niat Alena untuk meminta maaf.

Alena menatap kedua temanya.
"Lo berdua di sini aja yah biar gue sendiri yang masuk"

Ana dan Anya menganguk.
"Iya" Ucapnya secara berasamaa.

Alena memutar knop pintu itu, lalu secara perlahan dia melangkahkan kakinya untuk masuk lebih dalam lagi. Dan dia melihat Grenth di pangkuan Vano dengan Vano yang menciumi telapak tangan Grenth. Alena berjalan lalu menunduk dengan memainkan kedua tanganya gugup.

"P-permisi" Alena membuat Grenth dan Vano menatapnya. Vano menatap Alena benci dengan Grenth yang tak suka melihat Alena.

"Mau apa lo ke sini!" Marah Vano. Jujur Vano tak menyukai gadis ini.

"G-gue mau minta maaf soal tadi" Alena terus menunduk.

"Maaf lo bilang, setelah apa yang lo lakuin tadi sama gue" Grenth.

Alena menatap Grenth tak percaya. Bukankah Grenth yang memulainya lebih dulu? Kenapa seolah olah Alena lah yang bersalah. Saat Alena akan membuka mulutnya tiba tiba Grenth menyahutnya lebih cepat. Karena Grenth tahu apa yang akan di katakan gadis itu.

"Sekarang lo pergi, pergi!" Bentak Grenth.

"Gue gak sudi lihat muka lo" gertaknya.

Alena mengangkat wajahnya, dan terlihat jelas sekali bekas tamparan Vano tadi. Vano menatap nanar Alena. Ia belum mengenal gadis itu terlalu lama tapi enah kenapa ia berani menamparnya.

Alena mengangguk. Lalu pergi dari hadapan mereka berdua.

Namun di ujung sana ada seseorang yang merekam kejadian itu semua, dari Grenth yang mengajak Alena mengobrol di kolam, lalu tamparan Vano dan juga kejadian barusan di UKS.

"Selesai" ucap orang itu tersenyum puas.

                          ****

Kini di markas The Rack Erlangga, Gio Joseph dan Rian melihat apa yang ada di vidio tersebut. Jelas sekali wajah Erlangga yang menahan marah. Adiknya tak mungkin menjahati orang, justru wanita yang bernama Grenth lah yang berusaha menjahati adiknya. Terlebih lagi vidio tersebut menampilkan bahwa Vano menampar pipi cantik adiknya. Padahal dia yang kakaknya sendiri tidak berani untuk melakukannya.

"Sialan lo Vano" Erlangga menggeram.

Yah, dia meminta anak buahnya untuk mengawasi Grenth, karena ucapan Frankas sewaktu dia menemani Farel menyusup ke sekolah Higs School untuk mengawasi Alena. Di atas sana Frankas melihat wanita yang sering bersama Vano menatap benci Alena. Bahkan tatapanya terlihat sangat seram, bahkan dia sendiri pun tak percaya apa yang di lihatnya di atas sana.

"Gue akan awasi wanita ini" Erlangga. Gio menatap Erlangga yang kini menatap Grenth dengan tatapan yang sulit di artikan. Gio menegakan tubuhnya.

"Tatapan ini" batinya tak percaya.








Selesai Baca? Tolong Vote dan Komenya★

TOLONG HARGAI KARYA SESEORNG!
JANGAN DI KETIK ULANG!!

VANO ALDEVARO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang