PROSES REVISI.
TYPO BERTEBARAN!!Saat ini SMA High School di heboh kan dengan menghilangnya Bianca, Grace dan Vania. Bahkan kini guru guru berusaha menenangkan kedua orang tua anak yang hilang tersebut yang kini menangis histeris.
"Ibu mohon tenang dulu, kita sed-"
"TENANG?" Teriak putri, momy Bianca.
"BAGAIMANA SAYA BISA TENANG! SEDANG KAN PUTRI SAYA HILANG, DAN INI SUDAH MELEBIHI 24 JAM!" Teriaknya marah dengan air mata yang terus menetes.
Disisi lain, Vano hanya bisa termenung. Ini semua di luar dugaanya, Bianca hilang tanpa di ketahui penyebab nya. Dan anehnya lagi cctv sekolah semuanya rusak, seakan akan pelaku sudah menyiapkanya ini di jauh jauh hari.
Wijaya Andreson papi Bianca terus berusaha menenangkan istrinya. Jika di tanya ia merasa sedih atau tidak, tentu saja. Dia sangat terpukul dengan menghilangnya anak gadisnya.
"Lebih baik kita laporkan ini kepada polisi!" Wijaya membuka suara.
Pak Suneo dan Bu Wulan mengangguk setuju. Lagian tak ada salahnya, ini sudah 24 jam.
"Vano" Ujar seseorang membuat Vano membalikan badannya ke belakang.
"Grenth?" Vano menaikan sebelah alisnya.
"Ada apa sih ini?" Tanyanya penasaran.
"Seperti yang lo liat." Vano menatap ke arah depan di mana Arga, Rey, Digra dan Regvan berjalan beriringan.
"Berisik banget sih ni sekolah" Risih Regvan.
Digra menggelepak kepala Regvan kasar.
"Lo bego atau gimana, orang sekolah kita ada musibah bukannya ikut panik lo malah risih!"Regvan mendelik tajam.
"Lagian Lo peduli banget sama si Bianca! Lo suka sama dia?" Tanyanya sinis.Digra menghela napas jengah.
"Gak gitu, gw cuman kasian sama Mak bapak nya." Ujarnya membela diri.Disisi lain Arga terus menatap gerak gerik Grenth tanpa sepengetahuan siapa pun. Dia harus menyelidiki ini sendiri, dan menurutnya Vano gak perlu tahu, ia tak ingin membicarakannya tanpa bukti.
****
Kini pak Suneo, Bu Wulan serta kedua orang tua Bianca, menjelaskan atas hilangnya anaknya.
"Bisa ceritakan secara detail?" Ucap Bram dengan menyiapkan buku dan alat tulis.
"Nama lengkap korban?" Tanya Bram.
"ANAK SAYA BELUM MATI!" Bentak Putri, Momy Bianca membuat orang orang di sana terkejut termasuk Bram yang kini mengusap dadanya. Sepertinya dia salah ucap.
"Oke, siapa nama lengkap Putri ibu?" Tanya nya sekali lagi.
"Bianca Putri Wijaya" jawab Wijaya.
"Umur?" Bram yang kini sibuk menulis.
"17 tahun"
"Asal sekolah?" Tanyanya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
VANO ALDEVARO
Teen Fiction[FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA] Vano Aldevaro ketua geng motor The Vansking itu sering kerap di panggil iblis sekaligus malaikat pencabut nyawa bagi siapapun yang berani berbuat macam padanya. Tak lupa wajahnya yang tampan itu membuat Vano...