12.Geng Lama

211 23 6
                                    

AGAR AUTHOR LEBIH SEMANGAT NULISNYA KALIAN BOLEH KOMEN.

JANGAN LUPA PENCET TOMBOL VOTE NYA. GRATIS!!

Pembaca yang bijak adalah pembaca yang bisa menghargai karya seseorang.

Happy Reading.


Vano mengendarai motor besarnya dengan kecepatan di atas rata rata, bahkan ia sampai menyelip beberapa kendaraan.

Ia tak tahu kenapa ia bisa sebrutal itu ketika Regva melaporkan ada adik musuhnya di sekolah.

Tidak dia tidak marah, justru ia khawatir. Ia tak ingin memikirkan perasaan aneh ini terlebuh dahulu. Yang ia pikirkan saat ini ia harus cepat menuju sekolah.

****

Seorang paruh baya menatap foto yang ada di genggamannya. Empat remaja seorang anak SMA berbaju putih abu abu di foto itu tengah berpelukan dengan senyum merekah di bibirnya.

Anak yang di cari cari polisi hingga kini. Anak remaja yang bikin para polisi angkat tangan.

"Di mana anak ini sekarang." gumamnya.

Seseorang menghela napas di belakang sana.
"Apakah tak ada pekerjaan yang menarik selain menatap foto itu jendral?." Ujar seorang pria yang kini berdiri di sampingnya.

"Apakah anak anak ini sudah tumbuh dewasa? Dimana mereka sekarang. Apakah sudah berkeluarga? Aku tidak yakin mereka punya masa depan." Kekehnya terus menatap foto yang ada di genggamanya.

"Sudahlah Alvin tak ada gunanya berbicara dengan dia. Biarkan dia seperti itu, biarkan dia sendiri."

"Pak Bram." Alvin menunduk hormat.

Bram menghela napas.
"Kamu anak baru yang baru saja menjabat setatus sebagai AKP pasti bosan bekerja di sini bukan?"

"Tidak seperti itu pak, sa-"

"Tak perlu di jawab pasti jawabanya iya. Jendralnya saja hanya bisa melamun dengan terus menatap foto yang kita tak tahu dia hidup atau tidak." Ujar Bram terus melihat apa yang di lakukan temannya.

"Dia masih hidup." Ujar paruh baya membuat Alvin dan Bram menatapnya secara bersamaan.

"Saya yakin dia masih hidup." Ucapnya yakin.

"Kau bukan cenayang bayu!" Bram.

Bayu Danudaksa seseorang yang kini menjabat sebagai Jendral polisi. Jendral polisi adalah pangkat tertinggi dalam sistem kepangkatan polri.

"Kau tak perlu ikut campur Bram, aku sudah membujuknya agar bekerja dengan pekerjaan lain, bahkan pekerjaannya sangat banyak, namun dia hanya bisa terduduk dengan terus menatap foto itu." Ucap Fras yang kini menghampiri ketiga orang tersebut.

"Apakah orang yang ada di foto itu seorang buronan?" Tanya Alvin membuat Bram dan Fras menatapnya.

Alvin Gumara Putra yang kini menjabat sebagai Ajun Komisari Polisi (AKP), Adalah pangkat tertinggi dalam jajaran pangkat perwira pertama polri.

Brum Brum

Suara deruman motor membuat keempat orang itu menatap anak remaja SMA yang kini berada di depannya yang kini menunggu lampu merah.

Bayu menegakkan tubuhnya. Matanya membelalak.

Sangat mirip. Batinya menyamai foto yang ada di genggamanya dengan anak remaja itu.

VANO ALDEVARO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang