6.Istimewa

304 33 7
                                    

BIAR AUTHOR LEBIH SEMANGAT NULISNYA KALIAN BOLEH KOMEN.

JANGAN LUPA VOTENYA. GRATIS TINGGAL NYALAIN DATA AJA.

Kini seorang lelaki dengan seragam putih abu abunya mengendarai motornya dengan kecepat di atas rata rata. bahkan ia mendapatkan sumpah sarapah dari beberapa orang di jalan.

Tadi sewaktu di sekolah ia mendapati pesan dari kedua orang tuanya bahwa adiknya ada sedikit perubahan. Yah walau hanya sedikit ia sangat bahagia, karena menurutnya ini hal yang sangat istimewa.

Semoga hari yang ia tunggu tunggu segera terwujud.

****

Kini ia menyelusuri kolidor rumah sakit dengan sedikit berlari, bahkan banyak orang yang ia tabrak namun tak ia pedulikan.

Setelah hampir sampai di ruang rawat adiknya ia melihat kedua orang tuanya yang kini sepertinya sedang menunggu dirinya.

"Mi pih bagaimana keadaanya?"

Erlangga dengan napas yang tidak terkontrol karena berlari tadi.

Ia tak sabar untuk mendengar kabar baik tentang keadaan adiknya, bahkan kini jantungnya berdetak tak karuan. lalu maminya Erlangga yang melihat anak pertamanya itu lantas berdiri.

"Tadi kata dokter kemarin sore saat dia meriksa keadaan adik kamu, dia gak sengaja ngeliat tangan adik kamu bergerak."

Jelas sang mami kepada anaknya dengan terus tersenyum.

Ia sangat bahagia melihat Erlangga seperti ini, karena semenjak kejadian itu anaknya ini tak pernah tersenyum lagi bahkan jarang sekali pulang kerumah.

Erlangga yang mendengar penuturan sang mami lantas tersenyum dan menutupi wajahnya dengan tangannya sendiri.

Bahkan kini papih nya ikut tersenyum dan terkekeh melihatnya. Karena sudah lama sekali dia tak melihat kelakuan Erlangga yang seperti ini.

Semoga anak gadisnya cepat sadar dan bisa mengembalikan hari harinya yang dulu sempat hilang.

****

Kini vano dan teman temannya berada di depan cafe, setelah sepulang sekolah mereka memutuskan ke tempat itu dan menghabiskan waktu bersama.

Vano laki laki itu kini duduk di atas motor dengan satu kaki yang dia naikan ke atas motor sambil sesekali menyeruput kopinya.

"Gila pada cantik cantik tu cewe."

Digra menatap pada sekumpulan siswi yang berada di seberang jalan sana. Begitupun Regvan yang sesekali menggoda siswi yang berjalan di depannya, sebab disini banyak sekali anak sekolah.

Bahkan siswi siswi itu berteriak histeri. Bahkan ada yang secara terang terangan memanggil nama Vano di depan orangnya langsung, namun yang punya nama hanya asik dengan dunianya sendiri tanpa memperdulikan pekikan dan godaan para siswi yang mereka lontarkan padanya.

Namun berbeda dengan Arga yang terus memikirkan kejadian di gudang tadi, dia sangat penasara apa itu Elang.

"Van bagaimana pendapat lo soal geng Elang?"

Arga pada Vano yang kini menoleh padanya. Entah Vano pun sangat ingin tahu apa itu geng Elang.

Sebenernya ada hubungan apa The Vasking dengan geng Elang itu, kenapa Damar tak membicarakan semua padanya, kenapa dia rahasiakan ini darinya.

"Gue gak tau apa apa, bang damar gak ngasih tau apapun tentang Elang."

Vano pada Arga yang kini menerawang jauh. Apa Elang termasuk salah satu musuh geng nya? Kalo memang iya kemana geng itu sekarang.

VANO ALDEVARO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang