13.Di Benci

233 25 5
                                    

AGAR AUTHOR LEBIH SEMANGAT NULISNYA KALIAN BOLEH KOMEN BAGAIMANA DENGAN CERITA INI.

TOLONG TEKAN TOMBOL VOTE NYA. GRATISS!! TINGGAL NYALAIN DATA AJA.

Pembaca yang bijak adalah pembaca yang bisa menghargai karya seseorang!

Happy Reading.


Alena berjalan sambil sesekali melihat sekeliling.

"Dimana ruang kepseknya?" Monolognya pada diri sendiri.

Disaat sibuk mencari ruang kepsek dia mendengar cacian cacian seorang siswi lontarkan padanya.

"Bisa bisanya musuh ada di sini."

"Punya nyali juga."

"Mungin dia disini buat dapetin Vano." Ucap salah satu siswi dengan wajah sinisnya.

Itulah yang Alena dengar, bahkan masih banyak lagi. Siapa yang mereka maksud musuh.

Tiba tiba dia di hadang oleh sekumpulan siswi siswi dengan baju ketat dan make up tebalnya.

"Heh! Berani banget lo sekolah disini mau jadi jagoan lo hah?!" Ucap siswi berambut panjang mendorong Alena membuat Alena terhuyung ke belakang.

"Lo kan bisa satu sekolah sama kakak lo, kenapa lo bisa sekolah di sini!" Bentak siswi berambut sebahu.

"Gue tahu, dia pasti mau dapetin Vano setelah dapet dia minta Vano buat ngalah sama geng abangnya." Ucap teman di sebelah kirinya.

Apa? Geng? Geng apa yang mereka maksud Alena benar benar gak paham.

"Oh jadi di sini adik musuh The Vansking." Ucap sekumpulan siswa menghampiri Alena tak lupa dengan jaket yang sama yang mereka kenakan.

The Vansking? Batinya.

Apa itu The Vansking? Dia benar benar tidak tahu.

"Lo ngapain di sini? Mau mati?" Ucap salah satu pria tingggi putih tampan itu.

"Ma-mati?"

Pria itu menarik sebelah alisnya.
"Lo bego apa pura pura bego?"

"Ada apa?" Tanya seseorang memegang pundaknya.

"Rafa?" Ucapnya.

Rafa, Raihan, Dira datang ketika mereka tak sengaja mendengar cacian cacian pedas yang sekumpulan siswa siswi lontarkan. Karena penasaran mereka menghampirinya.

"Adik musuh." Ucap pria tadi bersidakep di depan dada terus menatap intes Alena.

Rafa, Raihan, Dira menatap Alena secara bersamaan.

"Rafa!" Regvan Digra berlari dengan napas ngos ngosan.

"Gimana?" Tanya Regva yang kini mengatur napasnya.

"Dia." Tunjuk Rafa menatap Alena. Regvan dan Digra mengikuti arah telunjuk Rafa.

Digra menghela napas.
"Nama lo siapa?" Tanya Digra dengan wajah datarnya.

Dira menatap Digra intes, Digra kalo serius seram juga ternyata.

"A-alena." Ucap Alena munduk. Kenapa dia di introgasi gini, apakah sekolah di sini sebegitu sulitnya? Dia rasa dia tak punya masalah dengan mereka semua. Tapi kejadian beberapa hari lalu, mungkin itu?.

"Dasar musuh lo." Ucap siswi berambut panjang mendorong Alena.

"Pergi lo sana bitch." Ucap salah satu siswi berambut sebahu ikut melakukan apa yang temannya lakukan.

VANO ALDEVARO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang