1. Bad Day

7.6K 346 4
                                    


"Ale,  tungguin" teriak Disya lantang. 

Dengan sedikit berlari,  Ale memasuki rumah sakit. Melupakan sahabatnya yang masih tertinggal dibelakangnya. 

Sebelumnya,  ketika Ale masih berada dikampus ia mendapat kabar bahwa ayahnya sedang sekarat karena mengalami kecelakaan. Lalu ia segera bergegas pergi  dengan sahabatnya, Disya.

Nafasnya terengah engah. Ale membungkuk memegangi lututnya dan membasuh peluh keringat yang mengalir di pelipisnya.

Tanpa mengucap salam,  Ale segera membuka pintu tersebut dan masuk kedalam ruangan periksa,  diikuti Disya.

"ayah"

Tanpa aba aba,  Ale langsung memeluk ayahnya yang sedang terbaring lemah di brankar. Sebenarnya Ale bingung, ketika ia memasuki ruangan ini banyak sekali orang yang mengerubungi ayahnya.  Namun,  tiada hal yang lebih penting di banding kondisi ayahnya sekarang.

"Ale sayang... " sambil mengusap kepala Ale, fathur,  ayah Ale. Tersenyum melihat putrinya .

"sini nak lihat ayah" lirihnya sambil sesekali terbatuk.

Ale melepas peluknya dan berdiri tegak.  Dengan wajah kacaunya yang sudah dipenuhi air mata dan keringat,  Ale menatap ayahnya.

"ayah ingin minta sesuatu boleh? "

Ale mengangguk.

"kalau ayah...  Nggak selamat,  .. Ale mau ya..  Penuhi permintaan ayah" ucapnya dengan terbata. 

Ale menggeleng dan mengangguk.  Dia tidak setuju dengan perkataan ayahnya yang pertama. Tapi yang kedua, apapun itu akan Ale lakukan agar ayahnya bahagia.

Fathur menatap sahabatnya yang berdiri di samping kanan brankarnya " tolong jaga anakku, Wira. Kita mulai se... Sekarang juga akadnya"

Wira,  sahabat fathur.  Beliau mengangguk cepat " ayo pak penghulu,  kita mulai"

Meskipun bingung,  Ale tetap tenang. Padahal,  sebenarnya saat sedang dalam kondisi tegang dan serius seperti ini,  Ale masih telmi alias telat mikir.

"sudah siap? " tanya pak penghulu tersebut kepada seorang pemuda tampan yang tepat berada disamping Ale.

Pemuda itu mengangguk.

Bapak penghulu menjabat tangan si pemuda yang berada di depannya, kemudian berkata " SAYA NIKAHKAN ENGKAU ANANDA ARKANO WIRA PRATAMA BIN BAPAK WIRA ATMAJA DENGAN ANANDA ALESHA WULANDARI BINTI BAPAK FATHURRAHMAN DENGAN MASKAWIN SEPERANGKAT ALAT SHALAT DIBAYAR TUNAI"

Dengan sekali hembusan nafas,  sipemuda tersebut mengangguk yakin " SAYA TERIMA NIKAHNYA ANANDA ALESHA WULANDARI BINTI BAPAK FATURRAHMAN DENGAN MASKAWIN SEPERANGKAT ALAT SHALAT DIBAYAR TUNAI".

"bagaimana para saksi?  Sah? "

"sah"

Semua orang yang berada diruangan tersebut telah menjadi saksi atas pernikahan  siri dari Ale dan Arka. Bagaimanapun juga, sebelumnya tidak ada rencana ataupun persiapan yang matang. Mempelai pria hanya membawa maharnya saja. Karena kejadian ini sungguh dadakan.

Disya melongo,  ia merasa kaget dengan apa yang terjadi.  Meskipun sebenarnya ia juga berkata "sah".

Tak jauh berbeda dengan keadaan Ale,  ia juga terkejut.  Namun ia memilih tidak peduli.

Dengan gerakan lambat Fathur mengusap rambut Ale "baik baik sama abang ya nak".

Mata fathur tertutup,  beliau lelah menahan rasa sakit di sekujur tubuhnya akibat dari kecelakaan satu jam yang lalu.

"Ayahhh" teriak Ale histeris.

Tubuh lemas Fathur diguncang berkali kali oleh Ale.  Namun,  tak ada sahutan dari sang ayah.

Ale memegangi kepalanya yang terasa berputar. Tak lama kemudian Ale telah jatuh pingsan, Dipelukan sang suami.


My Best HubbyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang