22. Ternyata ulah Tara

1.7K 140 0
                                    

Ale membuka matanya perlahan. Pantas saja disekitarnya gelap, dapat ia lihat dari jendela. Hari sudah malam.

Dapat Ale rasakan. Sekarang ia sedang diikat disebuah kursi.

Tiba tiba lampu dinyalakan, oleh seorang perempuan di dekat tembok depan Ale.

Ale terkejut perempuan itu,  "Ta-tara"

Perempuan itu mengangguk. Tara tertawa. Melihat keadaan Ale yang kacau, ia yakin Ale pasti ketakutan.

Tara berjalan mendekati Ale. Memutari tubuhnya dan setelah itu derdiri tepat di depan Ale.

" welcome" ujarnya sambil menyeringai.

"tolong. Lepasin aku"

Tara terkekeh, "gue udah bilang kan. Kalo lo nggak mau jauhi Arka. Gue akan bertindak, dan sekarang lo tau akibatnya"

Ale menggeleng, air matanya mulai menetes.

"nggak usah nangis, cengeng banget sih jadi cewek" Tara membentak. Telunjuknya mengangkat wajah Ale, ia berkata,

"gue kasih waktu sampai subuh. Lo pilih pergi dari hidup Arka atau.."

Setelah merogoh saku celananya, Tara mengeluarkan sebuah pisau kecil. Ia mulai mengarahkan pisaunya di leher Ale.

"ja-jangan bunuh aku" Ale takut, bayinya belum lahir.

Lagi lagi Tara tertawa, "oke. Karena gue masih baik. Kita lihat aja besok. Gue akan bikin suami lo yang milih"

Sambil sesenggukan, Ale menghela nafas lega. Tara menjauhkan pisaunya. Ia harap suaminya segera datang.

"TOLONG!" dengan sisa tenaganya, Ale berteriak.

Tara menatap tajam Ale, dan detik berikutnya,

Plak.

"jangan sekalipun lo berani berteriak lagi" Tara mengancam. Ale semakin terisak dibuatnya.

Sekarang sesi menyiksa Ale sudah selesai. Tara akan istirahat. Ketika ia berbalik akan mematikan lampu ruangan, seketika,

BRAK.

***

Setelah hujan reda, tepat di tengah malam. Arka, Ali, dan Wira menuju lokasi yang dikirimkan si penculik.

Mana mungkin Arka menunggu esok hari. Ia sudah hampir gila karena cemas akan keadaan istrinya.

Arka tetap membawa polisi. Ia juga meminta para polisi untuk menjaga dari jauh. Jaga jaga jika si penculik melihatnya dan nekat membunuh Ale.

Hal pertama yang Arka lihat ketika sampai di lokasi adalah, kotor dan tak terawat. Sepertinya rumah tersebut sudah ditinggalkan oleh pemiliknya.

Tanpa menunggu lagi, Arka segera berlari ke teras rumah tersebut dan,

Brak.

Begitu pintu sudah terbuka karena ia dobrak, Arka terkejut.

"Dhita?"

My Best HubbyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang