Ale menuruni tangga ketika ia mendegar ucapan salam dari luar. Pasti itu mertuanya.
"waalaikumsalam... " jawab Ale dan setelah itu ia melongo.
Wajah mertuanya begitu cantik dengan balutan jilbab instan. Auranya terasa menenangkan.
"mama.. "lirih Ale.
Air matanya jatuh begitu melihat sosok ibu mertuanya. Ale mengingat ibunya sendiri yang saat ini tidak ada disamping Ale ketika ia rapuh.
"loh, Ale kenapa nangis sayang? " tanya fitri, ibu mertuanya.
Fitri membawa Ale kedalam pelukannya, menggiringnya berjalan masuk kedalam rumah dan duduk diruang tamu.
"Ale.. Hiks.. Rindu s-sama mamah" ujar Ale mengungkapkan isi hatinya.
Fitri diam, mendengarkan setiap kata yang keluar dari mulut Ale. Sambil menenangkan Ale, yang ia lakukan hanya mengusap bahu Ale.
Rina, ibu Ale. Beliau pergi meninggalkan keluarganya tepat disaat Ale lahir. Pernikahan Rina dengan Fathur atas dasar perjodohan tanpa cinta. Dari Ale kecil hingga dewasa, Ale diasuh oleh ayahnya. Bahkan Ale hanya pernah melihat ibunya satu kali dan saat itu Rina membawa suami barunya kerumah.
"Ale... Kamu perempuan yang kuat nak. Bunda percaya, kamu pasti bisa melalui semua ini"
Fitri menahan tangis karena tak tega. Ia mengusap air mata Ale. Mengecup keningnya agar sedikit memberi kekuatan.
Bagaimanapun juga, Fitri tidak akan membiarkan Ale terus terpuruk.
Semakin ia terpuruk, maka semakin buruk juga kondisi mentalnya.
***
Ceklek.
Fitri berjalan menuju Arka yang baru saja pulang dari kerja. Begitu sampai didepan Arka, punggung tangannya langsung dicium Arka.
"assalamualaikum, bunda" ucap Arka sambil tersenyum.
"waalaikumsalam, Arka. Maaf ya waktu kalian menikah, bunda nggak bisa datang" ujar Fitri.
Arka mengangguk dan tersenyum memaklumi. Matanya melihat sekitar, mencari keberadaan sang istri yang tak kunjung terlihat.
Fitri menghela nafas, nengkode Arka untuk duduk di sofa ruang tamu dan menceritakan apa yang terjadi.
Tadinya, setelah Ale mengungkapkan isi hatinya ia merasa lega sekaligus lelah. Dan setelah itu ia pingsan, karena dari kemarin hingga sekarang kondisinya tidak stabil akhirnya sekarang Ale sakit. Badannya panas setelah jatuh pingsan.
"sekarang keadaan Ale gimana bun? Sudah diperiksa ke dokter belum? Sudah diberi obat belum?" tanya Arka panik. Arka itu tipe tipe orang yang mudah panik.
Bundanya tersenyum lega, meskipun putra satu satunya menikah karena perjodohan tapi masih bisa memperlakukan istrinya dengan baik.
"tadi sudah bunda kasih obat sama makanan. Sekarang Ale lagi istirahat. Dia belum shalat juga" jawab Fitri.
Menghela nafas lega. Arka melonggarkan dasinya yang terasa sesak.
"Arka mau pamit keatas dulu ya bunda. Arka mau lihat keadaan Ale" izinnya.
"oh iya bunda juga mau sekalian pamit pulang, taxinya sudah perjalanan kesini. Kamu jaga Ale baik baik ya. Assalamualaikum"
"waalaikumsalam" jawab Arka.
Double up nih. Makasih untuk dukungannya ya semua.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Best Hubby
Teen FictionAlesha Wulandari. Ale itu manja, Ale itu cantik, Ale itu... otaknya agak gesrek, Ale itu.. sedikit polos, maybe. Tepat dihari ulang tahunnya ketika Ale berusia 20 tahun, bukan pelukan atau do'a yang biasanya ia dapat. Melainkan kabar buruk. Ayahny...