Akhir akhir ini Ale suka sekali naik motor. Buktinya, saat ini ia sedang menunggu mamang ojek yang akan mengantarnya pulang kerumah.
"mbak Alesha ya? "tanya seorang lelaki yang mengenakan seragam gojek.
Ale mengangguk antusias.
Si mamang ojek menyerahkan mantel hujan kepada Ale. Hari ini hujan sedang turun. Namun entah dorongan dari mana, Ale malah menggelengkan kepalanya dan berkata tak mau mengenakan mantel.
Ale ingin kebasahan dibawah guyuran hujan dengan menggunakan motor, bersama mamang ojek.
Motor yang ditumpangi Alesha melaju, menyusuri jalanan.
"ini mang, uangnya. Makasih ya"
Mamang ojek mengangguk.
Dengan tubuh yang menggigil, Ale memasuki rumah. Dapat dilihat diterasnya belum ada mobil sang suami.
Ketika sampai diruang tamu, kepala Ale benar benar terasa berat. Sepertinya akibat ia hujan hujanan bersama mamang ojek tadi.
Bruk.
Ale terjatuh, tergeletak di lantai ruang tamunya. Sebelum menutup mata dan pingsan Ale bergumam lirih,
"abang... "
***
Hujam sudah reda. Arka pulang kerumah tepat setelah ia jamaah maghrib di rumah sakit.Kening Arka mengerut, lampu rumahnya mati. Pintu dan gerbang pun tidak tertutup. Dengan berlari, Arka memasuki rumahnya.
Ia terkejut. Setelah menghidupkan saklar lampu, pemandangan yang ia lihat pertama kali adalah istrinya. Dengan keadaan basah kuyup, Ale berbaring dilantai.
"Ale, sayang. Bangun" sambil menepuk pipi istrinya, Arka memegang dahi Ale. Panas.
Tanpa menunggu waktu lagi, ia menggendong istrinya ala bridal style. Menuju kamar dan segera memberi pertolongan pertama.
Setelah membaringkan tubuh Ale diranjang, Arka mengambil piama tidur milik Ale dan sweater tebal miliknya.
"maafin abang ya, Ale"
Dengan telaten, Arka mengganti baju basah Ale. Mengolesi perut, dada dan dahi Ale menggunakan minyak kayu putih.
Setelah selesai, barulah ia membersihkan diri.
***
Ale melenguh pelan. Hal pertama yang ia lihat setelah membuka mata adalah suaminya yang sudah selesai menunaikkan shalat.
Waktu menunjukan pukul 8 malam.
Ale memijit kepalanya yang masih terasa berat.
"sayang.. Ada yang sakit? " tanya Arka ketika melihat Ale sadar.
Ale mengangguk, menarik suaminya agar ikut berbaring disampingnya.
Arka menurut, ia menjadikan lengannya sebagai bantalan kepala Ale.
"makan dulu yuk, setelah itu minum obat" ucap Arka sambil mengusap pipi Ale yang sudah tidak terlalu panas.
"abang... Kepala Ale pusing" lirihnya sambil memejamkan mata.
Arka mencium kening Ale, memijit pelan dan tersenyum melihat wajah istrinya. Ale sedang sakit, jadi pastinya tingkat kemanjaannya akan semakin bertambah.
"kamu mau apa? Hm" tanya Arka.
Ale menggeleng, ia sedang tidak ingin minum obat ataupun makan sekarang. Yang ia inginkan saat ini ialah,
"abang, peluk. Dingin"
Dengan senang hati, Arka menuruti permintaan istrinya. Menyalurkan kehangatan untuk tubuh Ale lewat pelukan eratnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Best Hubby
Teen FictionAlesha Wulandari. Ale itu manja, Ale itu cantik, Ale itu... otaknya agak gesrek, Ale itu.. sedikit polos, maybe. Tepat dihari ulang tahunnya ketika Ale berusia 20 tahun, bukan pelukan atau do'a yang biasanya ia dapat. Melainkan kabar buruk. Ayahny...