16. Dia Lagi

2K 145 0
                                    


Sambil memakai jas dokternya, Arka berjalan tergesa gesa. Dengan dibantu Ali. Mereka akan melakukan operasi terhadap pasien.

Ali itu selalu tenang ketika menindak lanjuti pasien, sedangkan Arka sebaliknya. Jadi mereka saling melengkapi satu sama lain.

Bruk.

Arka menghentikan langkahnya, ternyata ia menabrak seorang gadis.

Si gadis mendongak, "dokter Arka"

Setelah membantu seorang gadis yang ia tabrak dan memanggil namanya, Arka meminta maaf.

"Ar, ayo cepetan" teriak Ali yang sudah berada di depan lorong menuju ruang operasi.

Arka mengangguk, sekali lagi ia meminta maaf kepada si gadis tadi. Dan selanjutnya ia pergi.

"gue harus dapetin dokter Arka" ujar Tara menyeringai.

Benar. Untuk yang kedua kalinya Arka menabrak Tara.

Tara dengan obsesinya. Ia ingin memiliki Arka. Meskipun ia tahu bahwa istrinya itu sedang mengandung. Dan ia juga tahu, istri Arka itu Ale. Orang yang Tara benci.

***

"alhamdulillah, akhirnya selesai juga" ucap Arka.

Setelah melakukan operasi, Ali dan Arka berada dikantin rumah sakit.

"akhir akhir ini lo ada kemajuan, Ar. Udah nggak panik panik banget" kata Ali memberitahu.

Arka mengangguk. Ia juga heran dengan dirinya sendiri.

"gue ke toilet dulu, Ar" pamit Ali dan bergegas pergi.

Arka melepas jas dokternya. Melanjutkan kegiatan makannya yang sempat tertunda karena percakapannya dengan Ali.

Seseorang menepuk pelan bahu Arka. Suami Ale itu mendongak, menatap sang pelaku.

Dengan tingkat kepercayaan diri yang besar, si pelaku tersenyum dan langsung duduk di depan Arka.

"aku Dhita" ucapnya sambil mengulurkan tangannya ke arah Arka, "orang yang tadi pagi dokter tabrak"

Arka ingat, dia si gadis yang sudah Arka tabrak tadi pagi dan beberapa minggu yang lalu.

"maaf, saya ada wudhu" jawab Arka sambil tersenyum.

Dhita membulatkan mulutnya dan mengangguk. Tara Anindhita. Itu nama lengkapnya.

Ia sengaja menggunakan nama 'Dhita' sebagai panggilannya di depan Arka.

"pak ustadz, istri tercinta nelpon nih" ucap Ali ketika berjalan ke arah meja sahabatnya.

Tadinya ponsel milik Arka ia titipkan ke Ali. Begitu mendengar 'istri', Arka langsung berdiri dan mengambil ponselnya dari genggaman Ali.

Tara mengeram marah. Tadinya ia ingin berbicara lebih lama dengan Arka, tapi malah gagal.

Lihat aja lo, Le.

Tara berdiri, berjalan kearah parkiran dan segera pulang. Ia harus segera merancang sebuah rencana.

My Best HubbyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang