18. Meet

1.8K 143 0
                                    


Hari ini jadwal si bumil gembul alias istri dari Arkano adalah girls time bersama Disya.

Dengan usahanya dan Ale, akhirnya Disya mendapat izin dari Arka untuk membawa istrinya jalan jalan.

Dan disini mereka berada, disebuah mall. Disya akan membelikan Ale perlengkapan bayi.

"usia kandungan lo berapa, Le?" tanya Disya.

Ale memegang dagu sambil mengingat.

"kalo nggak salah udah empat bulan lebih tiga minggu"

Disya mengangguk.

"Ale capek"

Disya yang peka langsung mengajak Ale duduk di kursi. Memang dapat dilihat, saat ini perut Ale sudah semakin membesar.

"kalau hamil rasanya gimana Le?" jiwa kepo Disya meronta.

"yaa gitu deh. Kata mas Arka, apapun keadaannya. Ale nggak boleh mengeluh. Jadi, apapun rasanya. Ale selalu berusaha menikmati dan bersyukur"

Disya mengangkat kedua jempolnya didepan wajah Ale. Ia benar benar salut terhadap sahabatnya.

"Disya, aku ke toilet dulu ya. Kebelet soalnya"

"mau gue temenin nggak?" tawar Disya.

Ale menggeleng, begitu dirasa sahabatnya tak akan mengoceh. Ia segera pergi ke toilet.

***

Ale keluar dari salah satu bilik kamar mandi. Mencuci tangannya di washtafel dan merapikan jilbabnya.

Istri Aka itu tidak sadar, bahwa sedari tadi ada seseorang yang menunggunya tepat dipintu keluar toilet.

Ketika Ale ingin keluar ia terkejut melihat,

"Ta-tara, kamu ngapain disini?" tanya Ale dengan sedikit takut.

Bukannya Ale takut ditampar ataupun dicaci maki, ia hanya takut Tara berbuat sesuatu terhadap kandungannya.

Tara terkekeh, "cuman mau ngasih tau"

Perlahan lahan, Tara berjalan ke arah Ale. Memojokkan Ale di dinding.

Tara mengangkat dagu Ale dengan telunjuknya.

"gue suka sama suami lo" ucap Tara dengan tatapan yang menusuk,

"gue kasih lo pilihan. Jauhi Arka secepatnya atau gue sendiri yang akan buat lo jauh dari Arka"

Gila! Tara benar benar gila. Dengan nafas yang memburu Ale berucap,

Ale menggeleng tak percaya " aku nggak akan pernah pergi dari mas Arka"

sudah cukup. Dari dulu Ale diam. Jika sekarang sudah menyangkut keluarga seperti ini, ia akan berjuang.

Tawa sumbang Tara menggelegar,

"terserah. Gue udah kasih pilihan. Kalau lo nggak mau pilih, lo akan tau akibatnya"

Setelah mengatakam itu, Tara meninggalkan Ale sendirian.

Mati matian Ale menahan tangisnya agar tak keluar. Ia harus segera mengajak Disya pulang. Hatinya lelah.


My Best HubbyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang