"MAS ARKA"
Bukannya mengarah di perut Ale, pisau tersebut menancap tepat di dada kiri Arka. Tadinya saat Tara mengambil mengarahkan pisaunya ke perut Ale, dengan cepat Arka berlari berusaha melindungi istrinya.
Dan sekarang ia berhasil. Meskipun dadanya yang tertusuk, ia bersyukur. Istrinya selamat. Begitu juga dengan bayi dalam kandungan Ale.
Tara terkejut. Dilihatnya darah yang terus mengalir dari dada Arka.
Bukan seperti ini rencanannya. Ia hanya ingin membunuh Ale dan mendapatkan Arka. Tapi Arka malah mengorbankan dirinya demi Ale.
Bagaimana ini? Bagaimana jika Arka mati? Tara tidak akan pernah bertemu lagi dengannya. Dan rencana ingin membangun rumah bersama Arka hilang begitu saja.
"Ali, panggil polisi" Wira memerintah Ali dengan sedikit berteriak.
Ali mengangguk dan langsung keluar rumah tersebut.
Dengan gerakan cepat, Wira melepaskan ikatan di tangan dan kaki Ale.
"kamu harus menanggung akibatnya" ucap Wira kepada Tara.
Biarlah, Tara tak peduli. Pikirannya kosong setelah menancapkan pisau di dada Arka. Ketika tubuhnya di giring oleh para polisi, ia juga menghiraukannya. Tara merasa dunianya hancur. Ia menyesal.
Sirene polisi berbunyi nyaring.
Arka akan segera dilarikan kerumah sakit. Dan Tara, perempuan itu sudah ditangani oleh polisi.
***
Setelah sampai dirumah sakit, Arka langsung dilarikan ke UGD. Sementara itu yang lainnya menunggu di luar.
Ale menangis hebat di pelukan bunda. Sementara itu Disya mengusap punggung sahabatnya.
Tadi, setelah Ale berhasil ditemukan, Wira segera menghubungi istrinya agar segera datang ke rumah sakit.
Setelah dua jam lamanya, pintu UGD terbuka. Menampilkan seorang dokter yang menangani Arka.
" gimana keadaan anak saya dok?" tanya Wira mewakili semuanya.
"Alhamdulillah semuanya berjalan lancar. Pasien tidak terlalu kehilangan banyak darah. Sementara ini, pasien sedang dalam masa pemulihan. Besok pagi pasien sudah bisa dipindahkan di ruang periksa"
Semua orang bernafas lega. Bersyukur atas apa yang Allah berikan. Begitu juga Ale.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Best Hubby
Teen FictionAlesha Wulandari. Ale itu manja, Ale itu cantik, Ale itu... otaknya agak gesrek, Ale itu.. sedikit polos, maybe. Tepat dihari ulang tahunnya ketika Ale berusia 20 tahun, bukan pelukan atau do'a yang biasanya ia dapat. Melainkan kabar buruk. Ayahny...