21. Khawatir

1.7K 130 0
                                    


"ARKA" begitu Fitri memasuki rumah anaknya, ia langsung berteriak memanggil nama Arka.

"ada apa mah?" tanya Arka begitu sudah sampai dihadapan bundanya.

"Ale. A-ale dibawa orang"

Arka bingung, "dibawa gimana mah?"

"Ale diculik"

Seketika nafas Arka tercekat. Dia tidak salah dengar. Istrinya diculik.

Fitri menceritakan kejadian dari awal hingga akhir. Begitu Arka mendengar semuanya, perasaannya kalut.

Arka berdiri, ia akan segera mencari Ale.

"Arka, papah ikut" ucap Wira.

***

Hari sudah malam. Arka pulang kerumah. Tanpa istrinya. Sebenarnya bukan kemauannya untuk pulang, ini karena Wira. Ia memaksa Arka untuk istirahat dan shalat terlebih dahulu.

Malam ini, Disya dan Ali berada di rumah Arka. Mereka kesini karena Arka meminta bantuan untuk mencarikan istrinya yang diculik.

"mending kita lapor polisi aja, bang" ujar Disya.

Usai shalat isya, mereka semua berkumpul diruang tamu.

"masalahnya nggak ada bukti yang kuat untuk melaporkan penculikan ini" balas Arka frustasi.

Arka khawatir dengan Ale. Arka juga khawatir dengan bayi dalam kandungan Ale.

Arka mengacak rambutnya, kemudian ia berdiri.

"Arka, kamu tenang dulu. Tunggu hujannya reda. Setelah itu kita cari Ale bersama sama"
Ucap Wira mencegah Arka yang ingin melanjutkan pencarian Ale.

" nggak bisa pah. Arka takut Ale kenapa kenapa"

Ting..

Ponsel Arka berbunyi. Dengan cepat ia mengambil ponselnya dari saku celananya. Siapa tahu si penculik itu memberi informasi keberadaan istrinya.

Unknow : besok temui istrimu di jl. Merpati, rumah no. 35 dan ingat, jangan membawa polisi. Atau istrimu akan MATI.

My Best HubbyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang