Arka mengusap dahi Ale sambil mengucapkan terimakasih.
Satu jam yang lalu, Ale berhasil melahirkan seorang bayi perempuan dengan normal. Arka benar benar bersyukur kepada Allah. Ia sudah menjadi seorang ayah.
"kenapa sayang? Ada yang sakit?"
Ale menggeleng, "pengen duduk, mas"
Dengan telaten. Arka membantu istrinya bangun.
Sambil melihat anak yang berada digendongan mertuanya, Ale tersenyum. Itu anaknya. Ia sudah menjadi seorang ibu meskipun tanpa ibu.
Ale bersyukur. Dan untuk ayah, terimakasih. Telah memilih Arka sebagai suaminya.
Ale menatap mata suaminya. Begitu tau Ale ingin mengatakan sesuatu, Fitri dan Wira keluar ruangan sambil membawa sang cucu.
"nama bayi kita siapa mas?"
Arka tersenyum, "Husna afidza"
Ale mengangguk menyetujui. Itu sebuah nama yang bagus.
Ketika kedua tangan Arka menangkup pipinya, Ale menengok. Memandangi wajah tampan suaminya.
Bismillah. Perlahan lahan, Arka mendekatkan wajahnya. Ketika sampai tepat di depan wajah istrinya, ia menatap mata Ale. Meminta izin lewat tatapan. Ale mengangguk. Setelah itu ia memejamkan matanya, begitupun Arka.
Arka memiringkan wajahnya. Mencium bibir Ale dengan bibirnya. Menyalurkan kasih sayang dan cintanya. Mengucapkan terimakasih lewat ciuman yang ia berikan.
Mulai sekarang ia dan Ale akan berusaha menjaga putrinya. Husna. Mendidiknya agar menjadi anak yang berbakti.
.
.
.
TAMAT!Alhamdulillah selesai. Untuk teman teman yang udah mau baca dan dukung ceritaku dengan vote dan komen, makasih ya.
Ada yang mau extra part?
KAMU SEDANG MEMBACA
My Best Hubby
Teen FictionAlesha Wulandari. Ale itu manja, Ale itu cantik, Ale itu... otaknya agak gesrek, Ale itu.. sedikit polos, maybe. Tepat dihari ulang tahunnya ketika Ale berusia 20 tahun, bukan pelukan atau do'a yang biasanya ia dapat. Melainkan kabar buruk. Ayahny...