13. Calon Ortu.

2.5K 181 0
                                    


Setelah menunaikan shalat subuh, Ale muntah muntah. Karena Arka khawatir, akhirnya Ale tidak diizinkan pergi ke kampus.

Ale duduk bersandar di ranjang. Menunggu sang suami yang sedang mandi dan akan pergi ke rumah sakit.

Ceklek.

Ale menoleh, dilihatnya sang suami yang berjalan kearah meja rias dan akan memasang dasinya.

Dengan inisiatif, Ale berjalan ke arah Arka dan membantu memakaikan dasi suaminya.

"makasih ya sayang" ucap Arka setelah memberi hadiah sebuah kecupan di bibir Ale.

"abang nggak usah kerja dulu ya" titah Ale dengan mengeluarkan puppy eyes nya.

Arka mengusap pipi Ale, "abang hari ini harus kerja. Kamu dirumah dulu ya"

"ale nggak mau, abang"rengek Ale.

Akhir akhir ini Arka sering bingung. Ale itu suka minta aneh aneh. Istrinya juga semakin manja.

Sebelum Arka mengucapkan kata, Ale sudah terlebih dulu memeluk Arka dan menangis.

Arka menghela nafas, kali ini ia harus mengalah lagi. Demi Ale, istri tercintanya.

"yaudah, iya" final Arka.

Ale melepas pelukannya. Memegangi perutnya yang tiba tiba saja terasa melilit dan sangat sakit.

Karena mendengar ringisan dari istrinya. Arka menatap Ale,

"kenapa sayang? " tanya Arka bingung.

"p-perut Ale s-sakit abang"

Karena istrinya baru saja sembuh dari demamnya, Arka langsung mengambil tindakan. Menggendong Ale ke mobil dan membawanya kerumah sakit.

***

Karena Arka sedang tidak bertugas, ia mendatangi Ari. Dokter umumyang menangani istrinya sekaligus teman Arka. Setelah diberi obat pereda nyeri, Ari menjelaskan bahwa,

"selamat ya Ar, istri lo hamil." jelas Ari.

Arka terkejut, begitu juga Ale. Sebentar lagi mereka akan menjadi orang tua. Dan Arka sangat senang akan hal itu.

"alhamdulillah, usia kandungannya berapa Ri? " tanya Arka antusias.

Ari mendengus, "gue bukan dokter kandungan"

"yaudah makasih infonya. Kita pamit dulu. Assalamualaikum" pamit Arka.

"waalaikumsalam"

Dengan langkah yang lebar, Arka dan Ale menuju ruangan Ayana, dokter kandungan dirumah sakit tempat Arka bekerja.

Arka merangkul bahu Ale.

"abang, Ale nggak sabar lihat dede bayi"

Dengan senyuman lebarnya, Arka menganggukkan kepalanya menyetujui ucapan sang istri.

"dede bayi? Ale hamil? Dan dokter Arka itu... Suami Ale? "

Itu suara Tara. Tadinya ia kesini karena ingin mengunjungi Arka. Namun ternyata barusan ia melihat Ale dan Arka lewat didepannya. Membicarakan perihal 'dede bayi'.

Tara menyeringai. Ia punya rencana.

My Best HubbyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang