Masih ada yang mau baca? Kalo ada vote komennya jangan lupa ya! Makasih.Arkan menepuk pelan pipi Ale. Ia harus segera membangunkan istrinya agar segera shalat dan tidur kembali.
"abang" lirih Ale ketika berhasil membuka mata.
"bangun yuk, shalat dulu. Biar hati Ale tenang"
Arkan membantu Ale untuk duduk. Badan Ale sudah tidak terlalu panas, mungkin karena istirahatnya sudah terpenuhi.
Ale menganguk, kemudian menuju toilet untuk mengambil air wudhu.
Sebagai suami, Arka menjadi imam shalat Ale. Mereka berdua telah selesai menunaikan ibadah. Dan sekarang pasutri muda tersebut sedang duduk bersender di ranjang.
Arkan merangkul pundak Ale mengusapnya pelan, "besok kita kerumah bunda ya. Ada yang mau dibicarakan sama mereka"
Ale mengangguk saja. Pikirannya kosong.
"hey" Arkan memanggil Ale sambil mengusap bahunya.
Suaminya itu tau, Ale masih merasa sedih. Arkan membaringkan tubuhnya dan tubuh Ale, menjadikan lengannya sebagai bantalan kepala istrinya.
"abang akan selalu berusaha buat Ale bahagia, sekarang kita tidur"
Setelah mengucapkan itu, Arka mengusap dahi Ale. Hingga beberapa saat, Ale terlelap. Diikuti Arka yang juga memasuki alam mimpi.
Mereka berdua tidur, tanpa guling pembatas ditengah. Firs time.
***
Arka membuka matanya ketika mendengar adzan subuh berkumandang. Ia merasa ada yang memberat dilengan kanannya, dan juga nafas teratur yang menerpa lehernya.
"astaghfirullah" ucap Arka terkejut. Begitu sadar, ia langsung menarik tangannya dan sedikit memberi jarak diantara dirinya dan Ale.
"kenapa abang? " Ale membuka mata, ia sedikit kaget.
Arka menggeleng dan segera bangun. Menuju kamar mandi dan segera bersiap untuk menunaikan ibadah, bersama istrinya. Lagi.
***
Hari ini weekend. Sesuai jadwal, Ale dan Arka akan pergi kerumah Wira.Ketika sampai, Ale benar benar kagum dengan rumah mertuanya. Rumahnya rapi dan minimalis.
"wahh, pengantin baru sudah datang. Ayo masuk. " ucap Fitri ketika membuka pintu.
Tadinya wanita paruh baya itu akan pergi belanja. Maka dari itu sebelum Arka mengetuk pintu, bundanya sudah menyapa duluan.
"bunda buatkan minuman dulu ya" pamit Fitri ketika suaminya sudah duduk di sofa bersama anak dan menantunya.
"bagaimana kondisimu sekarang nak? " tanya Wira sambil menatap Ale yang berada didepannya.
Arkan merangkul bahu Ale, menyalurkan kekuatan agar Ale menjawab pertanyaan Wira sesuai isi hatinya.
Ale tersenyum "baik, pah".
"maaf, sebelumnya papah ingin membicarakan tentang ayahmu" ucap Wira memberitahu.
Ale menghela nafas, ia harus bisa bangkit secepatnya.
"iya pah".
Wira mengangguk, menceritakan amanah dari sahabatnya yang masih belum tersampaikan.
Jadi, ketika Ale belum datang. Fathur berpesan bahwa setelah menikah siri, Arka dan Ale harus segera menikah secara resmi dimata agama dan negara. Fathur hanya ingin Ale bahagia dan juga menjadi wanita yang baik dari sebelumnya.
Maka dari itu, Wira berencana akan menikahkan ulang Arka dan Ale agar sah dimata agama maupun negara.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Best Hubby
Teen FictionAlesha Wulandari. Ale itu manja, Ale itu cantik, Ale itu... otaknya agak gesrek, Ale itu.. sedikit polos, maybe. Tepat dihari ulang tahunnya ketika Ale berusia 20 tahun, bukan pelukan atau do'a yang biasanya ia dapat. Melainkan kabar buruk. Ayahny...