8. Kak Danis.

2.8K 208 0
                                    


Hari ini Ale makan dikantin kampus. Tadinya ingin sarapan dirumah, namun karena merasa canggung akibat insiden gagal ciuman. Akhirnya Ale langsung minta diantar saja ke kampus.

Ale menoleh kesamping karena bangku yang ia duduki bergerak. Ternyata itu Disya.

"kenapa wajah lo? Baru dapat ciuman kok lesu amat"tanya Disya sembari menggigit roti digenggamannya.

"Ale nggak dapat ciumannya, Disya" rengek Ale.

Disya tertawa terbahak bahak. Ia kira sahabatnya ini tidak akan melakukan apa yanh ia suruh. Namun ternyata setelah mendengar cerita Ale, ia jadi yakin. Ale itu sedikit agresif.

"terus waktu temennya bang Arka pergi, kalian lanjutin nggak? " tanya Disya.

"enggak, abang langsung ngajak pulang"

Seketika tawa Disya semakin pecah. Namun setelah itu ia tetap mengusap rambut Ale.

"udah nggak papa. Besok kalau udah waktunya, gue yakin. Kalian bisa berciuman. Atau bahkan lebih dari itu" ucap Disya menenangkan.

Ale mengangguk lesu, tidak apa. Lain kali ia akan membuktikan ucapan Disya. Bahwa ia dan Arka akan berciuman dan melakukan hal lebih.

***

Alea berjalan keluar sendirian dari kelas. Sekarang hari Sabtu, jadi jadwal kelasnya dengan Disya selalu berbeda. Dan itu membuat moodnya sedikit turun.

"Alesha". Panggil seseorang dibelakang Ale.

Panggilan itu, Ale ingat. Biasanya yang memanggilnya seperti itu hanyalah,

"kak Danis" ucap Ale ketika ia menengok kebelakang.

Danis, dia itu seniornya dikampus. Danis juga seorang presiden kampus.

"kamu kemana aja?" tanya Danis.

Alea tau, perihal pernikahannya dengan Arka belum menyebar dikampus.

"A-ale ada urusan" jawabnya.

Danis menganggukkan kepalanya paham. Tangannya menyodorkan sebuah coklat kesukaan Alesha.

"makasih ya kak" dengan senang hati, Ale menerima coklat itu.

"kalau begitu, Ale pulang dulu"

Karena tidak ingin membuat suami tercintanya menunggu lama di parkiran, Ale segera bergegas pulang tanpa menunggu jawaban Danis.

Setelah kepergian Ale, Danis tersenyum kecut. Sudah tiga bulan ini ia mendekati Ale. Dan sudah tiga bulan ini pula, Ale tak menyadari hal itu.

"selama aku masih sanggup, aku nggak akan pernah nyerah. Alesha"


Untuk teman teman yang udah kasih vote atau komen, makasih banyak ya.

My Best HubbyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang