Sudah beberapa bulan sejak pertarungan Boboiboy melawan Retakka. Boboiboy beserta kawan-kawannya telah kembali menuju rumah masing-masing, terkecuali Fang. Karena Boboiboy sendiri tidak tahu rumah asli alien tersebut.
***
Ungkapan 'Robot juga punya lelah' mungkin tidak akan pernah berlaku bagi para benda bergerak buatan makhluk hidup—robot. Semenjak raja senja belum memberikan cahayanya pada dunia, ia sudah membantu Tok Aba menyiapkan kedai hingga matahari sudah naik sepenggalan.
Ia tengah melayang menuju kamar tidur Boboiboy yang berada di lantai atas rumah Tok Aba. Matanya menyipit, mungkin karena energi yang ia punya diperhemat dengan meminimalisir penggunaan sinar biru di wajahnya.
Robot itu membuka pintu kamar anak lelaki yang biasa dipanggil Boboiboy. Suara derak pintu terdengar cukup keras walau pintu kayu terbuka dengan mudah. Ochobot berpikir beberapa saat untuk meminta minyak engsel pada Tok Aba lain kali.
Disaat ia usai memikirkan tentang masalah engsel pintu, tiba-tiba datang sebuah pemikiran untuk berjaga jika saja sang empu kamar susah dibangunkan lagi seperti biasanya. "Lelahnya. Aku tidak mau lari-lari karena kejaran Boboiboy lagi pagi ini. Cara apa agaknya selain menyumbat mulut dia dengan biskuit Yaya dan nasi lemak sisa semalam?" monolog robot bulat berwarna kuning itu sambil berusaha menyingkirkan ide-ide usilnya. "Ai, aku baru teringat aku tak punya kaki. Bagaimana aku bisa lari?" Tambahnya dengan sedikit unsur humor—yang ia nikmati sendiri. Dia menyipitkan mata robot biru miliknya hingga menyerupai dua buah garis biru, mencoba menggaruk ujung bawah wajahnya kendati tak mempunyai dagu.
Sepertinya robot pintar tersebut sudah terlalu lama bergaul dengan manusia sampai-sampai sifatnya sedikit tercemar oleh perangai alamiah penduduk planet hijau kebiruan ini. Semacam saat ini; robot seukuran bola kaki tersebut tengah memforsir otak komputer miliknya untuk berpikir.
Tiba-tiba ia terlonjak ke udara. Jari telunjuknya diacungkan seraya berteriak. Pekikannya yang diiringi dengungan khas mesin terbilang cukup keras, bisa mengganggu untuk seseorang yang tengah tertidur. Tetapi sepertinya hal itu sama sekali tidak mengusik Boboiboy dari alam bawah sadarnya, remaja itu tidur seperti batu.
"Boboiboy! Laksamana Tarung sudah ada di depan pintu!" teriak Ochobot tepat di telinga Boboiboy.
Boboiboy sedikit terusik, dahinya membentuk beberapa cekungan. "Sekejap lagi .... Belum pukul tujuh." kilahnya yang masih setengah tidur.
Ochobot memutar bola mata malas saat mendapat bantahan dari sang kawan pertamanya di bumi sebelum akhirnya menimpali kalimat Boboiboy. "Sudah pukul tujuh lebih!"
Boboiboy tersentak dari ranjang tidurnya dengan mata terbelalak. "Apa! Sudah pukul tujuh!" Lantas, ia bangkit dari kasur dengan kecepatan maksimal seraya mencoba membenahi posisi topi kesayangan yang selalu ia gunakan.
Remaja lelaki tersebut panik setengah mati saat mendengar kalimat-kalimat Ochobot yang memecah pagi hari. Tetapi betapa kesalnya dikala ia mendapati sang kawan robot tertawa terbahak-bahak di udara. Andai saja Boboiboy tak mempunyai rasa peri-kerobotan, pasti ia sudah menggunakan 'tetakan halilintar' sampai robot itu berubah menjadi hitam legam.
Hanya bersabar yang bisa ia lakukan saat ini.
Ochobot sangat asyik terbawa oleh kelucuan yang ia lakukan dan rasakan sendiri. Dia tak menyadari bahwa si anak bertopi oranye telah hilang dari hadapannya. "Dimana Boboiboy tadi?" gumam ochobot sembari celingak-celinguk ke kanan dan ke kiri. Ia beranjak pergi dari ruangan yang hanya menyisakan dirinya.
Penglihatan robotnya menjumpai presensi Boboiboy tengah duduk di kursi dapur seraya bercengkerama dengan Tok Aba. "Sejak kapan kau di sini Boboiboy?" tanya Ochobot memecah atensi mereka berdua. Ia kebingungan saat mendapati remaja itu sudah berganti pakaian dari semula kaus putih dan juga celana panjang santai biru tua menjadi pakaian harian seperti biasanya. Saat ini ia tengah menyangka jika Boboiboy turun menuju lantai bawah tanpa menyempatkan diri untuk mandi. Memang begitu hebat, bahkan otak robotnya bisa untuk berprasangka buruk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eques' Blood: He's Full Of Mystery
FanficIni tentang kekuatan tersembunyi Boboiboy, masa lalunya, tempat baru, persahabatan dan segala hal rumit yang-mungkin- tidak akan kamu pahami hanya dengan tertegun membaca deskripsi. Boboiboy diam-diam menaruh 'misterius' di kehidupannya. Rahasia ya...