3. Tragedi Konyol: Topi

453 52 0
                                    

Tanpa mereka sadari ada salah satu elemental lain yang mengeluarkan aura gelap saat memandang mereka berdebat. "CUKUP!" Suara yang menggelegar itu membuat semuanya bungkam, bahkan kedua elemental pembentuk Supra.

"Untunglah aku masih punya rasa tidak tega untuk menyakiti diri sendiri." gumaman Gempa membuat teman-teman Boboiboy terkekeh.

"Cantum semula!"

***

Satu hal yang perlu diketahui. Sebelum Gempa  menghampiri para elemental lain, ia terlebih dahulu mengoper Hackbot kepada Fang. Hal itu dilakukan tak lain karena saran dari alien pengendali bayang itu sendiri.

Fang memberi isyarat tangan mengajak Gopal seraya berseru "Gopal! Ayo! Kita harus antar kembali kedua power sphera ini dan amankan mereka."

Gopal mengangguk cepat seraya membalas kalimat Fang "O-okay!"

Gopal sempat mengekori langkah Fang sebelum ia berhasil berjalan sejajar dengannya. Sejak saat itu keheningan menjadi pihak ketiga untuk beberapa saat. Fang terus menjadikan 'depan' sebagai titik fokusnya, begitupun dengan Gopal. Pemandangan di lorong dengan warna laksana perak tersebut bisa dibilang monoton. Agaknya tak ada hal yang bisa membuat orang yang masuk kehilangan fokus akan hal menarik.

Alis alien bersurai hitam itu menyatu disaat menangkap sesuatu yang sedikit janggal. Ada kedipan yang menghasilkan cahaya samar ternampak di matanya. Di balik kaca mata kebiruan itu ia tengah mencoba mengedipkan mata beberapa kali meskipun tak kunjung mendapatkan hasil berbeda. Remaja ber-atribut gelap tersebut berujar pada Gopal sembari mengarahkan jari telunjuk ke arah Cutybot—power sphera yang dibawa Gopal "Coba kau lihat power sphera yang kau bawa."

Tanpa menjawab, Gopal mengalihkan perhatian pada robot bola di tangannya. Sepasang netranya mengamati benda tersebut lamat-lamat, tetapi tak menunjukkan ada yang janggal. Lantas, remaja gempal itu membalas saran Fang dengan gelengan ringan "Aku tidak melihat ada yang aneh."

Fang kembali mengarahkan pandangan ke depan, dan berkata "Tak jadi." Apa aku barusan salah lihat?

Gopal menyengirkan bibir seraya berucap pelan "Alien aneh." Kesimpulannya, sepertinya Gopal memang mencari kegiatan bersama alien yang tak mau mengalah itu. Antara berdebat, atau setingkat lagi mungkin dihajar.

"Apa yang kau katakan barusan?!" Iris merah milik Fang melirik Gopal tajam setelah empunya merasa baru saja mendengar kalimat dengan aksen negatif. 

"Tak jadii ...." Diam-diam Gopal berpuas hati karena baru saja memberikan balasan yang sama akan jawaban tak menyenangkan dari Fang. Ia tersenyum miring, seolah berkata 'rasakan'

"Hemph!" Fang buru-buru bersedekap seraya membuang muka.

Beberapa saat kemudian. Gopal sungguh ingin meneriakkan balasan 'mengiyakan' pada alien yang berjalan di sampingnya. Pupilnya mengecil antara bingung dan juga takut saat menatap lekat Cutybot. Lidahnya tiba-tiba menjadi kelu, menolak untuk banyak bicara saat melihat robot bulat yang tengah ia pegang mengeluarkan cahaya aneh "Eee, t-tunggu ... F-fang?" kata-katanya agak tersendat. 

"Apa?!" jawab Fang yang masih dalam mode merajuk. Ia melirik ke arah Gopal, berharap sang kawan besar tersebut membenarkan ucapan darinya. Tetapi di sisi lain ia juga tak berharap akan ada sesuatu yang buruk.

Tidak ada lagi perasaan untuk berusaha mengabaikan. Matanya terbelalak saat menatap Gopal. Sekarang sudah ada dua pasang mata tertarik bagai magnet oleh cahaya. Cahaya ini mengunci, sulit berpaling jika sudah melihatnya.

***

"Haaah ...." Gadis berkaca mata menghela nafas panjang seiring tubuh yang dijatuhkan ke lantai. Dirinya tak lagi peduli jika saja celana kuning yang dia pakai menjadi kotor. "Penatnya, baru saja kita tiba dan sudah ada masalah." ujarnya pelan.

Eques' Blood: He's Full Of MysteryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang