Sepasang manik cokelat itu menatap dari balik kaca ruang medis. Bukan. Bukan wajah seseorang yang terbaring di sana, tetapi wajah si penilik begitu lelah, pucat, bahkan gurat hitam di bawah matanya semakin meyakinkan bahwa ia menyimpan begitu banyak beban dan ... masalah. Pun ia kurang tidur pastinya.
Dia menghela napas lelah. Tidak ada yang perlu diberi rasa bersalah, tidak pula khawatir. Dari sekian banyak rasa, ini asing, dirinya terlalu sulit bahkan tak ingin untuk menjelaskan perasaannya sendiri. Rasanya dingin dan juga sepi, terlalu berat untuk menyimpan semuanya.
Boboiboy tidak menghitung sudah beberapa lama ia termangu di sana, tetapi suara langkah kaki yang dientak menginterupsinya. Boboiboy menengok ke belakang pelan, dan saat itu juga ia disuguhi lirikan tajam dari para rekannya. Si gadis beriris biru yang kebetulan ada memimpin jalan Yaya dan Gopal seolah menyuruh Boboiboy minggir melalui tatapan matanya. Wajahnya nampak kaku, cuping hidungnya juga membesar geram.
Mereka masih marah, tentu saja. Apalagi, setelah Boboiboy mendeklarasikan 'rasa tidak bersalah-nya'.
Boboiboy menyingkir tanpa ada niatan untuk mengekor di belakang mereka. Rasa ngilu bercampur geram pada situasi bergumul di hatinya, membuatnya muak akan keadaan ini. Sekarang, pemuda itu tak bisa merasakan kelegaan kendati apa yang ia inginkan memang benar-benar terjadi. Sungguh ironi.
Namun harus. Dia harus melupakan itu.
Alisnya yang semula menurun menjadi tegang, saling sejajar. Ia menatap ke depan dengan mantap sebelum memulai langkah kukuh.
Pada ujung koridor, Boboiboy sudah menemukan keberadaan Laksamana Tarung. Pria itu menatap Boboiboy lekat seolah bertanya tentang kesiapan dirinya. Kontan, saat itu Boboiboy mengangguk ringan.
Ini sulit dipercaya. Namun, buktinya memang sudah terpampang nyata. Boboiboy menggaet tas ransel cokelat—yang sebelumnya sudah ia siapkan, tentu saja niatnya memang untuk melakukan ini. Memeriksa Fang hanyalah perintah samar hatinya yang masih agak ragu. Lantas, tangannya merogoh liontin yang selalu ia gantungkan di leher, tersembunyi di balik pakaiannya. Telapak tangannya menggenggam benda tersebut, lalu menghembuskan satu tiupan napas padanya. Menurutnya ini adalah cara yang sedikit konyol, tetapi itulah yang Sae tuturkan. Boboiboy sendiri ingin tertawa kering saat akhirnya percaya pada nenek sihir itu.
Sosok Laksamana Tarung menatap wajah Boboiboy sekali lagi, mempertanyakan kepastian. Pria itu merasakan apa yang terjadi ... lebih cepat dari dugaannya. Boboiboy membalas menatap singkat, kemudian mengangguk lebih pasti dari sebelumnya.
Perlahan, vibrasi ringan mulai terasa. Temperatur beralih cepat dari hangat ke dingin, dingin ke hangat. Hal itu menjadi bukti bahwa magis kepunyaan alam sedang berkerumun di sini. Sementara itu, tubuh mereka mulai terasa ringan. Kaki, kemudian sampai ke tangan, mulai tembus pandang. Mata Boboiboy dibeliakkan selama beberapa saat hingga akhirnya terbiasa dengan keadaan.
Mereka telah hilang ditelan udara.
***
Sepasang netra Boboiboy beredar menuju sekeliling. Udara dingin dan juga lembap sedang meliputi tempat ini. Memberikan suasana yang berbeda daripada keadaan stasiun angkasa yang cukup jemu. Saat itu pula Boboiboy mulai merasa risih karena telah melakukan konspirasi pada teman-temannya.
Jarak pandang di sini tidak lebih dari sepuluh meter, jika lebih hanya akan ada pemandangan putih kabut. Boboiboy menilik ke arah kakinya yang berpijak. Saat ia menggerakkan sepatunya, bunyi gemerisik dedaunan kering menyapa telinga. Butuh beberapa lama untuknya guna berpikir, akhirnya matanya melayang ke sekeliling lagi. Pohon-pohon yang sudah berpisah dengan dedaunan menyapa penglihatan, batang kokoh mereka berwarna hitam kendati sebagian bercorak kelabu gelap. Dengan dahan dan juga ranting telanjang, dan suara mereka yang terdengar patah ketika tergoyang angin, ini membuat siapa saja yang ada di sana membangun persepsi ngeri.

KAMU SEDANG MEMBACA
Eques' Blood: He's Full Of Mystery
FanfictionIni tentang kekuatan tersembunyi Boboiboy, masa lalunya, tempat baru, persahabatan dan segala hal rumit yang-mungkin- tidak akan kamu pahami hanya dengan tertegun membaca deskripsi. Boboiboy diam-diam menaruh 'misterius' di kehidupannya. Rahasia ya...