11. Equedemy: Adaptasi dan Kesabaran

203 26 2
                                    

Salah satu dari orang dewasa itu sedikit bergeser dari tempatnya, memberi tempat untuk Boboiboy. Ia berupaya membuat langkahnya tegap, namun dirinya juga tidak bisa memastikan jika jalannya tidak terkesan gontai. Saat kakinya berpijak di depan para remaja ber-seragam sama tersebut, semua pandangan di dunia terasa diraup dan dibawa ke hadapannya hanya untuk menatap Boboiboy. Tatapan mereka membakar, tetapi kontan Boboiboy merasakan aliran percaya diri. Mungkin saja elemen angin tengah memberinya tenaga. 

"Lihatlah, wajahnya seperti bayi. Pffft" 

"Aku yakin dia hanya sekadar bocah." 

***

Bisikan-bisikan mereka seolah saling bergema ketika memaksa masuk ke dalam telinga Boboiboy. Kata-kata sinis penuh ejek yang keluar dengan sangat lembut, tetapi entah ini rahmat-Nya ..., Boboiboy masih bisa mendengar kata-kata mereka, tak bermakna apapun selain memberi sensasi seperti belati halilintar. Sepatutnya tidak ada kata lain yang tiba di otak Boboiboy selain terintimidasi, mungkin itu anggapan mereka. Namun, disaat salah satu alien most wanted seperti Adu-du saja meneladani kepercayaan dirinya, mau ditaruh mana harga dirinya jika seperti ini saja takut? Tidak. Itu bukan Boboiboy.

Boboiboy menatap mereka tanpa ragu, tanpa ada ketakutan sedikitpun yang mewarnai manik matanya. Sebelum akhirnya mendapatkan arahan.

"Perkenalkan diri." Seorang lelaki yang sebelumnya memberikan ceramah mengucapkan pintaan singkat pada Boboiboy seraya menatapnya pula. Garis wajahnya terlihat tegas, dengan satu bekas luka melintang di pelipisnya. Pakaian prajurit yang hampir sama itu telah membalut tubuh besar nan kekarnya. Pun rambut hitam cepak itu semakin menambah kesan gagah.

"Nama saya Boboiboy, begitupun juga panggilannya. Saya berasal dari Bumi." Jika dituntut jujur, Boboiboy tidak tahu bagaimana tata cara berkenalan di planet asing—nahasnya Sae tidak memberinya ajaran tentang itu. Hanya tinggal berharap jika itu benar.

"Baik, menuju formasi." tukas lelaki tadi. Maka, Boboiboy ikut masuk ke dalam formasi setelah mendapat lambaian tangan dari seorang prajurit dewasa. Kakinya melangkah dengan kukuh, pandangannya pun juga begitu. Hanya bersikap netral yang bisa menyelamatkan disaat kau belum mengetahui benar tabiat orang baru.

Setelah itu lelaki tadi kembali ke posisinya semula, dan memulai lagi untuk memberikan orasi "Jika belum ada yang mengenal saya, perkenalkan saya ..., Komandan Madafa-" matanya menatap presensi para remaja dengan tajam, memberikan rasa kaku di tengkuk masing-masing sebelum melanjutkan kalimatnya yang tergantung "Pasukan kita telah terhitung lengkap dengan adanya tambahan satu taruna baru, darah campuran dengan penduduk bumi. Saya harap kalian dapat saling bekerja sama, menggalang kekuatan untuk memperbaiki dan juga menyelamatkan Dalandra. Silakan beristirahat."

Setelah laki-laki yang menyebut dirinya Komandan Madafa tersebut memungkas dengan dua kata di ujung kalimat; dia menghempaskan pelan tangannya ke udara, para taruna memberikan penghormatan singkat. Lantas, mereka bubar.

Mungkin karena Boboiboy berada di jejeran paling belakang, ia tidak melihat jelas apa yang ada di depan sana. Payahnya, ia juga tidak terlalu peduli dengan apa yang ia lewati tadi. Ternyata, setelah pasuka bubar; Baran menampilkan senyum penuh gaya kepada Boboiboy, sebelum akhirnya mengekori para orang dewasa lain. Bagaimanapun, jabatannya memang sudah tinggi. 

Setelah menghiraukan rasa kesal—entah kenapa ia kesal—Boboiboy masih bergeming, tubuhnya belum juga terasa mantap untuk mengikuti langkah mereka. Belum lagi, dari semuanya, ini adalah hal dan orang-orang yang asing. Tubuhnya terasa geli, dia bingung.

Ah, payah!

"Hey, Boboiboy."

Boboiboy tidak awalnya tidak menyadari, atau mungkin memproses kalimat sapaan singkat dari belakang sana. Pemuda manis itu akhirnya memutar tubuhnya "Ha-hai" Dia menjawab dengan gurat gugup, meskipun berusaha menyembunyikannya, sepertinya ini ialah hal yang wajar dan alamiah. Matanya menilik lamat-lamat untuk melakukan observasi. Anak berambut cokelat keriting mengembang menampilkan senyum manis ke arahnya. Mata bulat dengan iris hitam itu penuh binar sambutan. Tubuhnya sedikit gempal, tetapi lebih pendek dari Boboiboy. Pun dia juga masih mengenakan seragam coklat pekat-hitam. 

Eques' Blood: He's Full Of MysteryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang