Yang muda yang bercinta

4.9K 971 98
                                    

Shakila tidak ikut materi indoor UKM Mapala hari ini, gadis itu datang terlambat meski sudah ijin dengan bang Jefri Laut Dirgantara sang sekretaris UKM Mapala ia diwajibkan tetap datang ke kampus meski hari hampir petang.

Shakila menyalin materi dari Winda dan kini latihan fisik sendiri, 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Shakila menyalin materi dari Winda dan kini latihan fisik sendiri, 

eh tidak sendiri juga karena ada Jeno yang suka rela menungguinya di ujung lapangan.

"Hhhhhhh," Shakila mengatur nafasnya, wajah lelahnya ikut tersenyum begitu Jeno menyodorkan sebotol air mineral untuk ditegaknya. 

"Thanks Je."

"Your welcome."

Jeno memperhatikan bulir-bulir keringat yang membasahi hampir seluru tubuh Shakila sehabis berlari, terutama yang ada di keningnya, bukannya membuat buruk rupa dan kusam sisa keringat itu membuatnya makin menawan, makin seksi.

"Kenapa gak pulang sama Haikal Je? Gue bisa kok latfis sendiri."

"Kasian, udah gelap nanti Shakila diculik kolong wewe."

Garing, tapi Shakila tetap tertawa kecil dan meninju pelan bahu pemuda itu.

"Kenapa terlambat hari ini?"

"Bokap gue pulang dari Amrik, dia pulangnya setahun sekali jadi ya masa gue gak jemput? Gak kangen-kangenan dulu? Besok Papa mau ke Manado jengukin nenek gue, ini aja habis latfis gue mau langsung balik." Shakila menjelaskan sembari menghapus sisa keringatnya.

"Papa lo kerja di Amrik?" Tanya Jeno

"Hem jadi tukang las di perusahan perkapalan."

"Tukang las? Teknisi gitu?"

"Ya gitulah, gue sama sodara gue nyebutnya tukang las aja sih. Soalnya bokap gue tugasnya emang ngelas, di bawah laut tapi."

Oke, kini Jeno menganga. Setahunya susah mendapat sertifikat untuk profesi itu, resiko kerjanya juga tinggi dan tentu sepadan dengan gaji puluhan juta perjam dan dibayar dollar pula.

"Gue tinggal sit up nih 50 kali, mau bantuin nahan kaki gue gak?"

Bibir Jeno terangkat senang dan mengangguk.

"Dengan senang hati."

Shakila sudah dalam posisi berbaring, siap untuk sit up. Sedangkan Jeno duduk di hadapan gadis itu dan menahan kakinya, ia juga bertugas menghitung berapa kali sit up yang dilakukan Shakila.

"Satu."

Wajah mereka bertemu dengan jarak hanya 5cm.

"Dua."

Keduanya bertukar senyum dan kerlingan mata.

"Tiga... idung lo mancung banget btw Kil."

"Ngaca, idung lo juga menjulang Je."

BE MY MISTAKETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang