Hennessy

2.8K 617 38
                                    

Shakila masih dengan mata bengkaknya menahan Shafik yang hendak keluar dari kamarnya, pemuda itu berpakaian santai, kaos dengan celana pendek, paling tujuannya keluar cuma mau mabar mobile legend dengan teman-temannya di warkop.

"Minggir!"

"Aaaaa Fikkkkk jangan pergi, temenin Kila~"

Shakila kalau ada masalah selalu begitu, berdiri lama di depan kamar Shafik tanpa mengetuk, lalu kalau si penghuni kamar sudah keluar dan mencoba mengabaikannya, Shakila akan bersuara manja sembari menggoyangkan lengan kembarannya itu.

"Gue udah janjian sama anak-anak Kil."

"Aaaaa batalin!"

Melihat hidung, mata dan pipi adiknya yang memerah Shafik sedikit dilanda khawatir, sekali lihat ia juga bisa tahu kalau Shakila habis menangis, tapi penyebabnyalah yang Shafik tidak ketahui.

Drrrrr drrrrrr!

"Bentar."

Shafik berhenti mengobservasi Shakila dan memilih mengangkat panggilan teleponnya.

"Gue gak ke sana Na, ada urusan keluarga mendadak nih. Besok deh gue bantuin bongkar vespanya."

Shafik kembali menatap Shakila dengan satu alis terangkat.

"Udah dibatalin janjiannya?" Tanya saudara kembarnya.

"Hem. Sekarang apa?"

Shakila mengeluarkan sebotol minuman beralkohol dari balik punggungnya.

"Cajan~ hennessy, ngambil dari Gudang papa. Yei~ Shakila hebat."

Shafik tidak sama sekali senang, ia langsung pening, membayangkan Ayahnya kalau pulang dan tahu Shakila dan ia minum hennessy miliknya sudah pasti credit card mereka akan dicabut seketika.

"Balikin ya?" Bujuk Shafik.

"Enggak! Pokoknya malam ini kita minum di loteng. Mumpung Mama gak ada." Shakila sudah berjalan mendahului Shafik ke loteng rumah mereka.

Kedua saudara kembar itu tidak mengambil gelas minuman atau apapun, mereka sejak dulu selalu menegak minuman dari botol yang sama, mau kopi kaleng, minuman soda, hingga minuman keras seperti sekarang.

"Tumben lo ngajak gue mabok? Perasaan elo bilang elo gak mau minum alcohol karena bakal ganggu kegiatan lo di Mapala."

"Yap, ini pertama kalinya gue mau coba mabok makanya gue minta elo jagain dan temenin, ajarin juga cara mabok yang baik dan benar." Balasan Shakila langsung meledakkan tawa Shafik.

Entah bagaimana cara mabok yang baik dan benar ala Shakila? Shafik saja kalau mabok lupa jalan pulang berujung keliling komplek naik gojek dan yang paling parah adalah nerobos rektorat karena merasa dia adalah rektor.

"Gak ada nyet mabok yang baik dan benar, kalau mabok ya elo ngelindur, sempoyongan, muntah. Lagian kenapa lo mau minum? Galau?"

Shakila langsung membantah lewat gelengan kepalanya.

"Besok, gue sama temen-temen seangkatan gue di Mapala mau ke club, sebelum UTS dan ngambil point di UKM Mapala kita mau happy-happy. Guekan juga baru pertama ke club, ya tengsin dong nanti kalau gue shock sama rasa minuman, apalagi gue langsung mabok? Makanya kita di sini untuk mengamati, seberapa tangguhkah Shakila mentolerir alcohol?"

Ia langsung menjabat tangan Shafik yang kini setengah heran.

"Jadi mohon bimbingannya ya bapak Shafik."

BE MY MISTAKETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang