I can fight

2.9K 616 101
                                    

Lapangan fakultas Teknik dekat auditorium itu biasanya hanya ramai saat ada ospek mahasiswa baru atau porseni Teknik, baru kali ini lapangan itu ramai karena alasan lain, pertandingan persahabatan dua fakultas yang sudah terkenal jadi musuh bebuyutan, ya tidak lain tidak bukan Fakultas Tenik dan Fakultas seni.

Dendam senior, bentrokan tiap tahun sudah rutin terjadi, namun betapa bijaknya ketua BEM Teknik dan ketua BEM Seni memutuskan untuk menghentikan warisan buruk itu lewat pertandingan basket persahabatan di lapangan Teknik dan malam seni beberapa minggu lagi di aula fakultas Seni.

Mahasiswa dari berbagai fakultas turut hadir tapi yang banyak tetap anak Teknik dan anak Seni, termasuk Jeno yang membawa Shakila si anak sospol itu duduk bersamanya di tengah lautan anak seni.

"Afiiiiikkkk!" Shakila setengah berteriak melambaikan tangannya ke arah Shafik di tribun sebelah yang sudah menghela nafas dan kemudian memberi tatap sinis saat matanya dan Jeno bertemu.

"Tumben nyapa Shafik, biasanya elo cuek dan gak nganggep dia saudara di kampus."

"Dia lagi baik semalem makanya gue mengakui dia saudara hari ini."

"Ada-ada aja ih si cantik." Jeno terkekeh, pemuda itu merangkul dan sempat mencubit pipi Shakila saking gemasnya.

Pertandingan berlangsung sengit, Shakila dibuat pusing karena Shafik sejak tadi mengiriminya pesan kalau ia harus mendukung Teknik dan Jeno di sebelahnya tidak henti bertanya elo dukung siapa Kil? Fakultas guekan?

Tidak mau menambah beban dan membantu saling memanas-manasi dua fakultas musuh bebuyutan itu, Shakila memilih duduk diam dan memainnya ponselnya meninggalkan Jeno yang berteriak heboh karena Seni mampu mengejar point Teknik.

"Eh?" Sebuah pesan masuk di ponsel Shakila membuatnya berbalik ke kiri dan ke kanan, matanya sibuk mencari sosok yang sang pengirim.

Pesannya begini...


(unknow number)

Hai


(Shakila)

Hai?


(unknow number)

Sorry to bother you but my name is Surya, walaupun temen-temen gue sering manggil Suryo. Tapi elo boleh manggil gue apa aja, senyamannya.

Hm, elo mungkin gak kenal gue tapi gue kenal Shafik, saudara lo dan gue sekarang liat elo di tribun sebelah dan gue pikir elo beneran cantik banget.

Tapi elo juga kelihatannya 'lelah dengan semua ini' hehehe.


(Shakila)

Oh temennya Shafik?

Iya nih panas, terus penontonnya pada heboh

Btw thanks udah bilang gue cantik.


(unknow number)

Sorry ya Shakila gak minta langsung, gue dapet nomer lo dari Shafik.

I really don't mean to bother you. Shafik bilang kembarannya itu cantik dan dia nunjuk elo, gue langsung minta nomor lo setelah tiga detik natap elo dari jauh.

Boleh gak kita temenan?


(Shakila)

BE MY MISTAKETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang