Sudah sebulan saja...
Sudah sebulan Jeno tidak mengenggam tangan Shakila, menatap matanya sambil bersyukur karena Tuhan telah menciptakan makhluk seindah itu.
Ia dan Shakila tiba-tiba menjadi asing meski di UKM tidak terlalu menunjukkan kalau mereka merenggang, mereka pernah melanggar aturan dilarang adanya romantisme antar anggota UKM Mapala, mereka melawan dengan keras kepala dan percaya diri akan menang sampai akhir.
Tapi sekali lagi senior mereka maha benar, jika dua kepala yang bersatu akhirnya terpisah, mereka tidak akan berpemikiran searah lagi, dan bagai 2 kutub magnet... mereka akan saling tolak menolak.
"Ijin ke polres udah diurus belom?"
"Udah tadi Haikal sama junior yang lain ke lokasi."
"Oke deh."
Seluruh anggota UKM Mapala sibuk untuk diklatsar yang tertunda karena ijin berkegiatan dari pihak kampus, harusnya yang awal semestera jadi mundur setelah ujian tengah semsester.
"Win, bisa nambahin budget untuk obat-obatan ga?"
"Butuh apa emang Jen?"
Jeno melirik Shakila yang sibuk mengatur peralatan.
"Kil, obat-obatannya apaan aja nih?"
"Yang kayak biasa aja dibawa ekspedisi aja, tolong obat merah juga banyakin sama minyak angin. Ga pada inget apa pas kita diksar Haikal masuk angin mulu?"
Shakila tetap menjawab seluruh tanyanya tapi saat kegiatan selesai mereka kembali asing, karena itu jika sedang di Sekre Jeno memanfaat semua celah untuk berkomunikasi.
"Bantuin gulung tali karmantel dong." Pinta Shakila pada siapa saja, namun hanya Jeno yang bangkit dan mendekat membantunya.
"Semuanya?"
"Iya."
Keduanya saling diam lagi dan mulai mengerjakan pekerjaan mereka. Menggulung beberapa meter tali karmantel, webing dan mengepack beberapa alat panjat tebing lainnya.
"Jangan disatuin figure sama Carabinnernya, kalau bergesekan bisa pecah." Tegur Shakila.
"Ah iya, sorry gue lupa."
Winda yang melihat pemandangan canggung itu mendesah pelan.
Gadis itu sudah lama sadar ada yang tidak beres pada hubungan Shakila dan Jeno, ia bukannya tidak berusaha menanyakan atau membuat mereka berbaikan seperti sedia kala, sering Winda mencobanya tapi Shakila selalu menolak memberikan penjelasan.
"Yang di base kampus... abaikan aja Kil." Ucap Jeno.
Jeno tahu beberapa waktu ke belakang rumor putusnya dengan Shakila jadi bahan perbincangan, ia dan Shakila tidak pernah buka suara namun malah Shafik yang meng-qoute tweet-tweet yang menanyakan hubungan mereka dengan satu kalimat lugas...
'Udalah, udah putus mereka.'
"Hem, tenang aja."
Tapi dibalik sikap santai Shakila, sebagai perempuan ia juga menyimpan perasaan terluka. Bayangkan saja ia disalahkan oleh orang-orang asing yang tidak paham bagaimana cerita sebenarnya.
Gila aja Kak Kila mutusin kak Jeno karena kak S, anak mesin. Gue liat mereka beberapa kali jalan.
Kalau gue jadi kak Kila, dikasi kak Jeno yang sesempurna itu, gak bakal berpaling gue.
Gue kok ngerasa kak Kilanya yang nyelingkuhin kak Jeno ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BE MY MISTAKE
General FictionPada Serena Jeno menemukan ketenangan, pada Shakila Jeno menemukan kebebasan. Kalau kata lagunya The 1975 you do make me hard, but she makes me weak. Tapi pada siapa Jeno akan berlabuh?