Jeno langsung mematikan ponselnya, ia tidak sanggup membaca balasan Serena. Setelah lari dari kenyataan dan dunianya, Jeno memejamkan mata, nafasnya mulai teratur dan masuki alam mimpi, setidaknya ia ingin menjauh dari dunia dimana ia menjadi antagonis.
"Jeno? Ada?"
Nareshta yang baru selesai mandi heran melihat Shakila yang sudah berdiri canggung di depan kamarnya dan Jeno.
"Kenapa gak masuk aja kayak biasanya Kil?"
Shakila tidak menjawab.
"Gue masuk ganti baju dulu, baru lo masuk ya?"
Narehsta masuk sejenak terburu-buru memakai pakaiannya lalu membuka pintu dan memperlihatkan Jeno yang sedang tertidur.
"Jenonya tidur tuh."
"Gue bawain sop Banjar sih, dia kayaknya habis mabok berat ya?"
"Semalam minum sama Lucas di teras."
Layaknya sudah terbiasa dengan kontrakan laki-laki itu Shakila berjalan lurus ke dapur memindahkan sop yang dibawanya,
"Lo mau juga ga Na? Biar gue sisain."
"Enggak, gue udah mau ke kampus. Buat Jeno aja."
"Oh ya udah."
"Gue jalan ya?"
Nareshta beranjak namun sebelum pergi ia menitipkan pesan pada Shakila dan sebenarnya untuk Jeno juga,
"Jangan saling nyakitin kalau masih saling sayang. Mental health lo berdua tuh kacau lama-lama. Kalau emang udah ga ada harapan udah Kil, jangan perhatian lagi." Nareshta memasang sepatunya sambil terus membeli nasehatnya.
"Tapi kalau elo masih mau sama Jeno, pelan-pelan diakhirin yang belum berakhir baik dari pihak elo ataupun dia dan mulai dari awal dan jangan lihat masa lalu lagi. Okay?"
Shakila mengangguk bersamaan dengan Nareshta yang meninggalkan dua anak manusia itu menyelesaikan masalahnya, bagaimanapun caranya.
"Loh Suryo brother~" Sapa Nareshta heboh mendapati sejurusannya itu di depan kontrakannya.
"Anterin gue ke kampus, elo juga ada kelaskan?"
"Gue cuma nganterin Shakila bawa makanan ke sini, gue nungguin dia dulu—"
Bahu Suryo ditepuk Nareshta sembari memijatnya lembut, seolah memaksa pemuda itu paham apa yang sedang terjadi jika mantan pacar yang masih punya unfinished bussines datang membawakan makanan untuk mantannya yang masih sayang.
"Masih lama dia, yuk ke kampus aja?"
Suryo menatap nanar gerbang kontrakan itu dan akhirnya tersenyum getir.
"Balikan ya? Aduh, ganteng-ganteng gue cuma jadi pelampiasan Na," Suryo menyalakan mobinya dengan Narehsta yang sudah naik ke kursi penumpang.
"Jen, lo minta dia dibalikinkan? Cuma dua jam, dia udah balik sendiri!" Teriak Suryo frustasi namun malah mendapat tawa yang besar dari Nareshta.
"Udah mending ke kampus aja kita, gue terakhir kopi di DPR. Oke?"
"Yaelah lima rebo doang Na."
Hati Suryo pasti sakit, ia sudah diberi harapan, dimandikan janji manis kalau ia hanya bentuk cinta yang baru bukannya pelampiasan,
Tapi di titik itu Suryo juga sadar kalau Shakila dan Jeno sama-sama bajingan, pantas mereka saling menyakiti, bercinta dan menyakiti lagi.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
BE MY MISTAKE
Художественная прозаPada Serena Jeno menemukan ketenangan, pada Shakila Jeno menemukan kebebasan. Kalau kata lagunya The 1975 you do make me hard, but she makes me weak. Tapi pada siapa Jeno akan berlabuh?