Apa Pilihanmu

36.7K 2.7K 64
                                        

Jika pilihan yang aku ambil bertentangan dengan dunia, namun sejajar dengan keadilan dan kebenaran. Maka kebenaran lah yang akan aku ambil.

_Rania Mahendra_


***

Kedua bola mata Arya melotot lebar, seakan keduanya siap meloncat keluar jika si empunya tak kunjung merapatkan kembali kelopak matanya. Saat ini pihak kepolisian tengah memutar rekaman CCTV yang didapat dari tetangga Arya, disana terlihat jelas sepasang muda mudi yang mengendarai motor.

Seorang laki-laki terlihat melepas helm yang melekat dikepala gadis yang semula di boncengnya, setelahnya laki-laki itu pergi bersama motornya. Tak berselang lama terlihat sebuah mobil silver datang, keduanya terlihat bercumbu mesra sebelum akhirnya pergi entah kemana.

"Dari hasil rekaman CCTV, kami menyimpulkan bahwa pelaku pelecehan kepada saudari Rania Mahendra bukanlah dilakukan oleh saudara Marsel. Melainkan laki-laki lain,"

"Kami dari pihak kepolisian akan mencari tau lebih lanjut, soal siapa, motif hingga hubungan antara pelaku dengan saudari..."

Rahang Arya menegas "Tidak perlu. Maaf sebelumnya, tapi saya ingin menutup kasus ini."

Setelahnya Arya melangkah keluar dari sana, disusul oleh Surya dan lainnya.

"Arya!" panggil Surya.

Merasa terpanggil, Arya langsung menghentikan pergerakan kakinya lalu menoleh. Tak jauh dari posisinya, ada Surya bersama istri dan anaknya yang perlahan mulai memangkas jarak.

"Kamu mau kemana?"

Arya menarik nafas panjang "Maaf untuk semua kesalah pahaman yang terjadi, terutama..."

"Marsel?" lanjutnya.

Marsel menoleh, tanpa mengeluarkan sepatah katapun dia balas menatap wajah Arya. Ia sudah bisa menebak apa yang akan dikatakan pria paruh baya itu, semuanya terbaca dengan sangat mudah.

Arya berjalan mendekat "Om mau minta maaf, karena kesalah pahaman ini kamu harus merasa kesakitan." sesalnya jujur.

Marsel bergumam "Nggak papa om, mungkin Ran melakukan semua ini karena pelaku sebenarnya nggak mau bertanggung jawab."

"Marsel berusaha mengerti, sepertinya Rania tertekan karena masalah ini. Jadi dia menuduh Marsel yang sudah menghamilinya dan meminta Marsel untuk bertanggung jawab."

"Om tenang aja, Marsel udah maafin Rania kok. Ya... meski nama Marsel udah tercemar, karena semua tuduhan ini." sindir Marsel coba mengompori Arya.

Arya mangut-mangut, wajahnya sedikit tertunduk malu. Ia menghela berat, tak lupa memasang senyum tipis sebelum menatap satu persatu keluarga kecil itu.

"Saya permisi dulu, sekali lagi maaf untuk kesalah pahaman ini."

Setelah mengatakan itu Arya bergegas menuju mobilnya yang terparkir rapi, lalu memacunya dengan kecepatan tinggi. Meninggalkan keluarga Wicaksono, yang masih berdiam diri dipelataran kantor polisi.

Deswita menggeleng heran "Meski kita sudah menganggap mereka seperti keluarga, masa iya mereka tega menuduh Marsel tanpa bukti. Jelas-jelas anak mereka yang salah, kenapa harus Marsel yang disalahkan!" protesnya tak terima.

"Cukup mah!" Surya mengingatkan, Deswita mengerucutkan bibirnya kesal.

Mampus! Sekarang kita liat apa yang bakal terjadi sama lo, gue yakin om Arya udah kemakan hasutan gue. Makanya nggak usah macem-macem, sama seorang Marsel Wicaksono. Batin Marsel tersenyum smirk.





RENATA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang