CHAPTER 02

46.1K 4.1K 510
                                    

HAPPY READING!📖
.
.
.

Setelah perdebatan antara Agnes dengan Isvara tadi dikantin kembali seperti semula. Agnes yang kembali bergabung dengan teman-temannya, gadis itu duduk dan menatap makanan yang ada di hadapannya sekarang. Agnes merasa bingung dengan makanan yang ada di hadapan dia yang terasa sangat asing buatnya. "Ini apaan dah?" tanya Agnes dengan bingung.

Flavia dan April saling bertatapan. "Lo nggak pernah makan itu?" ucap April kepada Agnes.

Agnes menggelengkan kepalanya. "Emang ini apa?" 

"Itu seblak namanya," kata Flavia dengan menyendok makanannya ke dalam mulut.

Agnes menatap kearah Jena. "Jen, seblak itu makanan dari negara mana?" tanya Agnes yang tak pernah memakan seblak. Dia merasa asing dengan makanan-makanan yang ada dikantin.

Uhuk uhuk uhuk

Flavia dan Aprill tersedak kuah seblak karna pertanyaan yang di lontarkan Agnes barusan. Keduanya tersedak kuah seblak yang pedas banget. "Pedes banget woy!!!" pekik Aprill.

"Seblak itu makanan Bandung, enak kok. Isianya sendiri pun ada banyak, ada kerupuk yang udah direndam air panas, kwetiau dan aneka toping lainnya," jawab Vanessa.

Agnes mengangguk paham. Seumur hidupnya baru tau ada makanan seperti ini, soalnya dia nggak pernah di izinkan makanan aneh oleh sang Papa dan Mamanya. Kedua orang tua Agnes sendiri sangat posesif dan menjaga pola makan anak-anaknya.

Sedangkan Jena yang agak prustasi dengan sahabat kecilnya. "Gini banget punya sahabat sultan ya, sampe seblak aja nggak tau," gumam Jena.

Pandangan Agnes tertuju kepada Jena. "Higenies, kan? Lo tau sendiri kalo orang tua gue jaga banget pola makan gue sama Kenzie," ucap Agnes yang mendapatkan anggukkan singkat dari sahabatnya.

Gadis itu mengaduk seblaknya lalu menyendokkan seblak ke dalam mulutnya. Agnes mengunyah seblak yang dia makan dengan memejamkan mata, dia mulai merasakan rasa rempah-rempah dari seblaknya.

Jena dkk menatap Agnes dan menunggu reaksi gadis itu saat merasakan seblak.

Agnes membuka matanya dan menatap kearah Jena. "Jena, kok rasanya...."

"Gak enak? Muntahin sekarang! Nanti lo sakit perut heh!" perintah Jena yang takut sahabatnya kenapa-napa nanti.

Brakkk

Satu kantin terlonjak kaget dan menatap kearah meja Jena dkk saat Agnes menggebrak meja dengan kencang. "INI ENAK BANGET!!!" pekik Agnes.

Mereka semua tercengang melihat reaksi Agnes yang sangat di luar ekspetasi mereka semua. Jena pikir sahabatnya tidak suka, karna setaunya kalo Agnes tidak pernah suka dengan makanan yang bentuk aneh seperti seblak.

Agnes kembali memakan seblaknya dengan senang, gadis itu menatap kearah Flavia. "Eh pesenin lagi dong, nanti gue bayarin kalian semua yang ada di kantin," kata Agnes yang mengeluarkan uang 500ribu dari dalam dompetnya.

Seisi kantin terutama para badboy pada tercengang melihat kelakuan Agnes. Flavia hanya menganggukkan kepalanya pelan dan mengajak Aprill untuk pergi memesan. Tidak salah dengar? Gadis itu ingin membayarkan semua makanan yang di pesan oleh mereka?

Niel menggelengkan kepalanya pelan. "WOY NES, JANGAN BOROS LO!" teriak Niel dari ujung kantin yang dapat di dengar oleh seluruh siswa/i yang ada dikantin.

Agnes menatap kearah Niel. "SORRY, TAPI KELUARGA NARENDRA GA KENAL KATA HEMAT!" balasnya yang tak kalah kencang.

Mereka semua tercengang mendengar ucapan Agnes, sedangkan Jena hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan sahabatnya yang sama sekali nggak pernah berubah. Boros, dari kecil sikap Agnes sangat boros.

NAVYA 2 [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang