CHAPTER 31

26.8K 3.2K 445
                                    

Note: Buat pembaca baru atau lama aku minta tolong jangab pada salah lapak atau sebut-sebut cerita lain di lapak cerita aku. Apalagi karena nama geng yang sama, hal itu udah sering terjadi dalam dunia wattpad. Selagi alur ceritanya ngga sama gapapa.

"Daimond? Bukannya itu nama geng cerita ***" Nama geng bukan cuma buat satu author saja ya! Jadi lah pembaca yang bijak!

••••••••••••

HAPPY READING!

Sore ini Agnes ataupun Melvin memilih untuk menghabiskan waktu mereka jalan-jalan ke taman. Melvin menggandeng tangan Agnes dengan erat, tujuannya agar istrinya tidak jauh darinya itu.

Taman yang mereka datangi sangat ramai, banyak anak kecil yang menghabiskan waktu mereka untuk bermain, atau bahkan banyak pasangan anak remaja yang berpacaran di sana.

Agnes menahan tangan Melvin, pria itu melirik kearah istrinya. "Kenapa sayang?"

"Mau itu," pinta Agnes dengan menunjuk ke sebuah tukang ice cream.

Melvin mengikuti arah tunjuk Agnes, pria menganggukkan kepalanya. "Tunggu sini ya, aku beliin," ucap Melvin.

Agnes menganggukkan kepalanya pelan. "Oke, jangan lama." Melvin hanya tersenyum tipis dan pergi menuju tukang ice cream yang ada di taman.

Agnes duduk dibangku taman yang kosong, ia menunggu Melvin kembali dengan memperhatikan banyak anak kecil yang sedang bermain. Pandangannya tertuju pada anak kecil yang bermain sendiri di ayunan.

Agnes bangkit dan menghampiri anak perempuan itu, Agnes duduk di sampingnya dengan tersenyum manis. "Haï."

Anak kecil itu melirik kearah Agnes. "Hai kakak," balasnya.

"Kamu sendiri di sini? Orang tua kamu kemana sayang?" tanya Agnes dengan lembut.

Anak itu menggelengkan kepalanya pelan. "Ngga tau, kak."

Agnes menatap anak kecil itu. "Loh, kamu kesini sendiri?" ucap Agnes.

Dia menganggukkan kepalanya. "Aku bosen di rumah. Suster aku selalu ngga izinin aku main, makanya aku kabur, papa sama mama aku kerja di luar negri," jelas dia dengan sedih.

Agnes menatap anak kecil itu dengan kasian. "Nama kamu siapa?"

"Aqilla kak, panggil aja Qilla," jawab Qilla.

Agnes tersenyum tipis dan mengelus rambut Aqilla lembut. "Qilla, dengerin kakak ya? Qilla ngga boleh main tanpa izin dari suster, nanti kalo suster-nya Qilla khawatir gimana?" kata Agnes dengan lembut.

Aqilla menundukkan kepalanya dengan sedih. "Aku bosen, kak. Pengen main tapi gak punya temen. Qilla selalu ajak mama sama papa main tapi mereka selalu bilang sibuk, temen-temen aku bisa main sama orang tua mereka, kok aku gak bisa?" sendu Qilla.

"Apa papa sama mama gak sayang Aqilla ya? Mereka juga selalu marah mulu ke aku kak," sambung Aqilla.

Agnes terdiam mendengar ucapan Aqilla "kasian sekali dia, masih kecil udah seperti ini apalagi besar?" Batin Agnes.

Melvin datang menghampiri Agnes yang sedang duduk di ayunan, pria itu menatap Agnes. "Ini ice cream-nya sayang," celetuk Melvin dengan memberikan ice cream istrinya.

Agnes tersenyum dan mengambil ice cream pemberian Melvin. Agnes memberikan satu untuk Aqilla. "Buat kamu."

Aqilla menatap Agnes dan Melvin secara bergantian. "Buat aku?" Agnes menganggukkan kepalanya dengan tersenyum.

NAVYA 2 [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang