Happy Reading!
.
.
.Seorang wanita membuka matanya secara perlahan, pandangannya yang masih sedikit kabur dan cahaya yang begitu sangat terang. Ia menatap kanan dan kiri melihat ada mama dan papa yang sedang tertidur di sofa.
"Mama," panggilnya pelan.
Navya yang mendengar suara panggilan itu langsung terbangun dan menghampiri putrinya, "Sayang, kamu udah sadar, ada yang sakit gak?" tanya Navya dengan lembut.
Agnes menggelengkan kepalanya pelan, ia mengingat kejadian tadi sontak membuatnya kembali menangis, "Ma, Melvin bagaimana keadaannya? Dia selamatkan?" lirih Agnes.
Navya mengelus rambut Agnes, "Mama kurang tahu, sayang, mama dan papa belum cek keadaan Melvin di lantai tiga."
Agnes langsung melepaskan selang infus dengan kasar lalu turun dari brankar.
Navya menahan tangan putri. "Agnes mau kemana? Kamu harus banyak istirahat sekarang, sayang," ucap Navya.
Agnes menggelengkan kepalanya pelan, ia berusaha untuk jalan, "Aku mau lihat keadaan Melvin," kata Agnes yang langsung pergi keluar ruangan.
Navya membuang napasnya dengan kasar, ia pun langsung membangunkan suaminya.
Di tempat lain Rafael dkk dan yang lain tengah menunggu di depan ruang operasi. Melvin yang tengah menjalankan operasi untuk mengeluarkan peluru di dalam tubuh pria itu.
Sudah tiga jam lebih mereka menunggu tapi belum ada kabar apa pun. Caramel yang daritadi tidak berhenti untuk berdo'a demi keselamatan Melvin.
Elard yang melihat Jena dkk mengantuk pun berdehem pelan, "Kalian pulang aja, biar kami yang menunggu Melvin," celetuk Elard.
Jena menggelengkan kepalanya, "Nggak usah, kita di sini aja," balas Jena.
"Agnes gimana kabarnya? Dia udah sadar?" tanya Niell yang terus khawatir dengan keadaan Agnes.
Kenzie menatap Niell, "Kurang tau bang," jawab Kenzie yang sejak tadi bergabung dengan teman-teman kakaknya.
"Kasian Agnes, pasti sekarang dia sedih banget," kata Vanessa.
Mereka menganggukkan kepalanya setuju, melihat Agnes menangis karena Melvin saja sudah membuat mereka tersentuh dan iba dengan wanita itu sekarang.
Ceklek
Pintu ruang operasi terbuka dan membuat mereka langsung berdiri, Caramel langsung menghampiri sang dokter, "Bagaimana keadaan putra saya?"
"Tiga peluru berhasil kami keluarkan dari dalam tubuh Melvin." Mereka bernapas lega mendengar ucapan sang dokter.
"Tapi Melvin mengalami koma yang cukup panjang dan harus menjalanin pengobatan yang serius. Salah satu peluru menggoreskan hati Melvin hingga terjadi kerusakan 35%" sambung Dokter.
Elard dan teman-temannya terlonjak kaget. Caramel terkejut, "Rusak?" lirih Caramel.
Sang dokter menganggukkan kepalanya pelan "Dan Melvin mengalami koma yang cukup panjang, ia juga kehabisan banyak darah sekarang," jelas Dokter.
"Melvin koma?" Mereka mengalihkan pandangannya kearah Agnes yang berdiri tidak jauh dari mereka.
Agnes berjalan kearah Dokter. "Dokter bercanda kan? Melvin gak mungkin koma, kan, Dok?!" sambung Agnes dengan mengguncangkan lengan dokter.
"Saya tidak bercanda, Melvin kekurangan banyak darah dan salah satu peluru mengenai hatinya sehingga terjadi kerusakan pada hati Melvin," jelas Dokter.
Agnes menutup mulutnya, wanita itu menggelengkan kepalanya dengan air mata yang kembali jatuh, "GA! GA MUNGKIN MELVIN KOMA! DOKTER PASTI BOHONG KAN? MELVIN GA MUNGKIN KOMA!!!" jerit Agnes histeris.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAVYA 2 [TAHAP REVISI]
حركة (أكشن)•Squel NAVYA •PLAGIAT DI HARAPKAN JAUH-JAUH! •Season 3 (Kisah anak pertama Navya dan Samuel) Singkatnya, judul dan cara mereka bersatu itu sama, namun tetap alurnya berbeda dari cerita sebelah. ⚠️WARNING! CERITA INI PENUH DENGAN KATA-KATA KASAR, KEB...